Satu Dasawarsa Mereka Telah Melukis Kehidupan dengan Sketsa

Semarang JavaMedia.Id – Siapa mereka yang sering dijumpai duduk menggelesot seadanya di sembarang tempat, di ruang terbuka?
Bukan sedang melakukan flashmob tapi mereka sering menyita perhatian khalayak dan seolah memaksa orang untuk merubungnya, menonton.
Atmosfer keramaian suatu tempat atau pemandangan unik, misalnya, sebuah obyek _heritage_ bangunan tua tak luput jadi perhatian seorang pelukis, termasuk di dalamnya adalah pelukis sketsa (sketcher/sketser) yang biasanya menggunakan media kertas, cat air dan lainnya.
Kegiatan melukis di ruang terbuka yang sering mereka sebut sebagai OTS (on the spot) seperti itu bisa dilakukan secara individu atau berombongan oleh para sketser.
Di banyak kota besar telah banyak berdiri komunitas urban sketser seperti ini. Di Semarang, misalnya ada Semarang Sketchwalk (SSW). “Komunitas SSW sudah ada selama 10 tahun,, bulan Juni ini kami berulang tahun,” kata Ratna Sawitri, ST Ketua SSW.
Selama satu dekade berdiri kegiatan SWW sudah bikin geleng-geleng kepala, baik yang berskala lokal, nasional bahkan internasional.
“Selama satu dasawarsa ini banyak kegiatan yang sudah kami lakukan,” lanjut Ratna lulusan teknik elektro Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga ini.
Lihat saja, SSW pernah membuat event Internasional Semarang Sketchwalk pada 2016, diikuti 400 peserta dari 9 negara.
Berpameran di Galeri Nasional, bersama komunitas sketsa sejabodetabeka.
Berpartisipasi dalam event Travelsketch 101, di beberapa kota di Jawa dan Jakarta.
Untuk lokal berkegiatan sketsa heritage di Lasem dan Parakan.
Lalu membuat kegiatan pameran tunggal anggota SSW “Arisan Exhibition The Series” per 2 minggu di Tan Art Space.
Untuk skala nasional, Pameran Kopi Togethernes di Museum Gajah Jakarta bersama : Indonesia Sketchers Jakarta, USK Bali, USK Cirebon, USK Ambon, USK Surabaya, Bogor Sketchwalk, USK Medan, USK Aceh.
Kemudian pameran sketsa di Sarinah Jakarta bersama komunitas sketsa se Indonesia.
Ada satu kegiatan yang unik yakni Arisan Exhibition The Series. Acara ini ada karena keprihatinan di masa pandemi di mana kegiatan di ruang publik dibatasi. Dan dalam rangka memberi semangat kepada seluruh anggota SSW khususnya dan selurusuh seniman pada umumnya, agar tetap semangat berkarya untuk memperkuat imun dan tetap produktif.
“Disebut arisan karena dibuat seperti arisan. Nama-nama diundi. Agar adil dalam urutan waktu berpameran,” lanjut Ratna.
Untuk meramaikan 10 tahun berdiri, pada hari Ahad 22 Juni 2025 SSW akan melakukan sketsa masal semua anggota dan demo 10 stetser di Kota Lama Semarang.
Siapa pun Bisa Jadi Anggota
Yang unik dari SSW adalah para anggota berasal dari beragam latar profesi.
Ada mahasiswa, dosen, guru, jurnalis, pengacara, anggota TNI, dokter, pengusaha, ASN, Kontraktor, ibu tumah tangga, siswa SMP, SMA, seniman lukis, sastrawan, dan lainnya.
Ternyata melukis kehidupan melalui coretan sketsa selama 10 bukan ada tantangan.
Menurut Ratna Sawitri, tantangan SSW adalah menjaga semangat berkarya teman-teman dan menjaga soliditas. anggota di SSW.
“Untuk kedepan, harapannya agar semakin banyak anak muda yang bergabung di SSW. Dapat membuat kembali event yang bersifat nasional dan internasional,” pungkas dia. (Iss)