Hadirkan Kla Project, KAI Wisata Sukses Gelar Konser Soearaloka di Lawang Sewu Semarang

Semarang, Javamedia.id – Rayakan HUT ke-16, KAI Wisata gelar Konser Soearaloka dengan menghadirkan Kla Project di wisata ikonik Lawang Sewu Kota Semarang, sabtu (13/09). Menurut Direktur Utama KAI Wisata, Hendy Helmy, pada HUT ke-16 ini, KAI Wisata ingin merayakan bersama masyarakat. Ini sebagai bentuk apresiasi dan kebersamaan dengan memberikan suasana menikmati musik berbeda di Historical Building Lawang Sewu.

Konser itu juga menjadi bagian dari perjalanan menuju perayaan 37 tahun KLa Project, band legendaris Indonesia yang telah menemani lintas generasi dengan karya-karya indahnya.

Ia berharap rangkaian perayaan ulang tahun KAI Wisata ke-16 dengan konser ini menjadi momen berkesan bagi masyarakat. “Membawa semangat baru bagi kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik di sektor pariwisata berbasis perkeretaapian,” ungkap Hendy.

Ribuan penonton larut dalam nostalgia saat KLa Project naik ke panggung utama Soearaloka – Road to Anniversary 37th. Katon Bagaskara bersama Romulo “Lilo” Radjadin dan Adi Adrian membawakan deretan lagu hits yang pernah mewarnai perjalanan musik Indonesia.

Lagu-lagu seperti Satu Kayuh Berdua, Menjemput Impian, Belahan Jiwa, Terpuruk Ku di Sini, hingga Yogyakarta sukses membangkitkan kenangan manis para penggemarnya. Paduan vokal Katon dan Lilo, ditopang permainan piano khas Adi Adrian, menjadi magnet utama yang membuat suasana semakin hangat. Sorak-sorai penonton yang ikut bernyanyi menegaskan bahwa band legendaris ini masih memiliki tempat istimewa di hati penggemarnya.

Selain KLa Project, panggung Soearaloka juga diramaikan oleh Jikustik. Band asal Yogyakarta ini membuka penampilan dengan sederet lagu populernya seperti Pandangi Langit Malam Ini, Saat Kau Tak di Sini, Aku Bukan Untukmu, Takkan Berpaling Dari-Mu, Puisi, hingga Selamat Malam Dunia. Interaksi sang vokalis Icha Aji Mirza Hakim dengan penonton membuat suasana semakin cair dan tanpa jarak.

Sebelumnya, beberapa band lokal juga turut memanaskan panggung, menjadi pembuka yang layak sebelum dua nama besar tampil. Antusiasme penonton membuktikan bahwa Semarang tak hanya kaya akan warisan budaya, tetapi juga siap menjadi destinasi musik berskala nasional. (Psw)

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *