Cinta Tanah Air adalah Pengorbanan Tanpa Pamrih

Javamedia.id – Setiap masa memiliki arusnya sendiri, tetapi tidak semua jiwa terpanggil untuk melawan derasnya penjajahan. Hanya mereka yang disentuh gelora sejarah, yang berani menantang tirani demi satu tujuan: Merdeka!
Perjuangan menuju Indonesia merdeka adalah simfoni yang dimainkan dengan berbagai nada—diplomasi yang tenang, seruan damai yang lembut, hingga dentuman perlawanan bersenjata. Sejarah mencatat pengorbanan anak bangsa, yang datang dari segala penjuru; beragam suku, adat, kepercayaan, hingga keyakinan. Namun, di tengah perbedaan itu, ada satu nyala api yang sama: cinta kepada tanah air. Demi kemerdekaan, mereka rela menukar nyawa dengan harapan.
Merekalah penjaga api sejarah: perintis kemerdekaan, pejuang perang revolusi (1945-1949), pembela kedaulatan, hingga prajurit perdamaian dalam Pasukan Garuda. Mereka yang tak gentar berdiri di garis depan, menghadapi ancaman asing, bahkan mengorbankan hidup demi keutuhan negeri. Para veteran adalah penjaga jiwa bangsa, sang pemula yang mengubah mimpi menjadi kenyataan, pendobrak yang menyalakan cahaya di tengah kegelapan.
Dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), semangat itu tetap hidup. Tak pernah mereka berpaling dari haluan politik negara. Mereka meninggalkan identitas kelompok untuk satu kesetiaan: Pancasila dan UUD 1945, dalam pelukan kokoh NKRI. Veteran bukan sekadar nama, melainkan simbol integritas, jejak langkah yang menunjukkan bahwa cinta tanah air adalah pengorbanan tanpa pamrih.
Perjuangan menuju Indonesia merdeka adalah simfoni yang dimainkan dengan berbagai nada—diplomasi yang tenang, seruan damai yang lembut, hingga dentuman perlawanan bersenjata. Sejarah mencatat pengorbanan anak bangsa, yang datang dari segala penjuru; beragam suku, adat, kepercayaan, hingga keyakinan. Namun, di tengah perbedaan itu, ada satu nyala api yang sama: cinta kepada tanah air. Demi kemerdekaan, mereka rela menukar nyawa dengan harapan.
Merekalah penjaga api sejarah: perintis kemerdekaan, pejuang perang revolusi (1945-1949), pembela kedaulatan, hingga prajurit perdamaian dalam Pasukan Garuda. Mereka yang tak gentar berdiri di garis depan, menghadapi ancaman asing, bahkan mengorbankan hidup demi keutuhan negeri. Para veteran adalah penjaga jiwa bangsa, sang pemula yang mengubah mimpi menjadi kenyataan, pendobrak yang menyalakan cahaya di tengah kegelapan.
Dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), semangat itu tetap hidup. Tak pernah mereka berpaling dari haluan politik negara. Mereka meninggalkan identitas kelompok untuk satu kesetiaan: Pancasila dan UUD 1945, dalam pelukan kokoh NKRI. Veteran bukan sekadar nama, melainkan simbol integritas, jejak langkah yang menunjukkan bahwa cinta tanah air adalah pengorbanan tanpa pamrih. (Sudadi/Stafsus DPP LVRI)