Danyonif Raider 400/BR Kunjungi PM Penguji SIM Jenderal Ahmad Yani
Semarang, Javamedia – Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) Raider 400/Banteng Raider, Letkol Inf Zainullah, Minggu (13/8/2023) berkunjung ke rumah Kapten CPM Purn Sanjoto (93) di Jalan Blimbing Raya No 34 Peterongan Semarang. Kedatangan orang nomor satu di pasukan andalan Kodam IV Diponegoro ‘Banteng Raiders’ ini merupakan silaturahmi prajurit kepada sesepuh TNI atau Veteran Perang yang sangat dekat dengan Jenderal Anumetra Ahmad Yani, yang dikenal sebagai pendiri Batalyon Infanteri Banteng Raiders.
Sanjoto adalah penerima Bintang Sewindu yang merupakan cikal bakal TNI dan Bintang Gerilya karena sebagai pelaku Perang Gerilya bersama Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Kunjungan silaturahmi Danyonif Raiders 400/BR ini merupakan yang kedua setelah yang pertama dilakukan Mayjen TNI Widi Prasetijono saat masih menjabat Kasdam IV Diponegoro berpangkat Brigjen TNI.
“Saya datang bersama para perwira staf untuk silaturahmi dengan beliau yang pernah bertugas melayani bapak alm Ahmad Yani selaku pendiri Banteng Raiders. Bahkan beliau juga menjadi saksi ketika bertugas menumpas DI/TII di wilayah Tegal atau Slawi,” ungkap Zainullah.
Banyak kisah yang digali dari perjumpaan silaturahmi ini. Sajoto bahkan menceritakan karakter Ahmad Yani yang supel, ramah namun tegas. “Beliau itu sangat tegas dan memiliki semangat pantang menyerah bila melakukan tugas negara. Tidak ada kata menyerah bagi beliau. Ini terbukti ketika mendapat tugas menumpas DI/TII di Slawi Tegal, cukup 2 hari sudah dapat dihancurkan. Hingga Bung Karno pun mengapresiasi dan melakukan inspeksi pasukan ke Slawi. Saya sendiri yang menyopiri Bung Karno saat beliau menjumpai Pak Ahmad Yani dan pasukannya,” kisah Sanjoto.
Antara Sanjoto dengan Ahmad Yani suda saling mengenal lantaran sama-sama tugas di Tegal saat penumpasan DI/TII. Di Detasemen Polisi Militer Tegal, Ahmad Yani pernah membuat SIM Militer dan yang menguji adalah Sanjoto yang berpangkat Sersan.
Pertemuan kedua saat di Singkawang dalam propaganda Ganyang Malaysia tahun 1963an. Di sinilah kemudian Sanjoto dipanggil Ahmad Yani dan diberi hadiah kenaikan pangkat dan berhasil pulang ke Jawa untuk ditugaskan kembali di wilayah Pomdam VII Diponegoro.
Zainullah sangat berterima kasih atas kisah yang disampaikan tentang Jenderal Ahmad Yani dari veteran Sanjoto. “Ini kisah dari sosok yang mengenal langsung Bapak Banteng Raiders. Saya dan seluruh anggota, termasuk perwira staf perlu mewarisi sifat dan sikap kepemimpinan pendiri Banteng Raiders. Apalagi tentang semangat yang pantang menyerah atau pantang mundur. Kami semakin yakin bahwa sesanti Pantang Mundur adalah nilai yang diwariskan Bapak Banteng, Alm Jenderal TNI Ahmad Yani,” tandasnya.
Sanjoto adalah Veteran Perang Kemerdekaan RI yang tersisa dan masih sehat. Dia mengawali berjuang bergabung dalam Angkatan Muda/Pelajar Surakarta. Karena berhasil mengambil alih dan menduduki markas Kenpetai Jepang di Surakarta tahun 1945 , maka kemudian dia bergabung dalam pasukan Polisi Tentara atau PT. PT inilah yang kemudian menjadi Corps Polisi Militer atau CPM.
Selama menjadi PT, Sanjoto yang kala itu berpangkat Letnan Muda bertugas sebagai pasukan Pengamanan Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman untuk wilayah Surakarta yang meliputi juga wilayah Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri hingga perbatasan dengan Jawa Timur.
Usai Perang Kemerdekaan, Sanjoto pernah mengalami penurunan pangkat dari Letnan Muda menjadi Sersan Dua pada saat Rekonstruksi dan Rasionalisasi (Rera) organisasi TNI. (Psw)