Dedikasi Terbaik Bangun NKRI, Kodim Semarang Ubah Kudu Jadi Kampung Maju Berinsan Pancasila Melalui TMMD
Semarang, Javamedia.id – KEGIATAN TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) atau yang dulu lebih dikenal ABRI Masuk Desa (AMD) betul-betul bisa dirasakan manfaatnya. Tidak saja oleh Pemerintah, namun juga oleh warga masyarakat.
TMMD yang merupakan salah satu wujud operasi bhakti TNI sebagai program kerjasama lintas sektoral antara TNI dengan Pemerintah Daerah (Pemda) ini digelar serentak, termasuk program TMMD Reguler Ke-115 di wilayah Kodim 0733 Kota Semarang Kodam IV Diponegoro yang menyasar di wilayah Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk Semarang, dari 11 Oktiber hingga 9 Nopember 2022.
Kudu merupakan wilayah terujung di Kota Semarang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Demak. Dipilihnya Kudu karena perlu mendapat prioritas perhatian.
Beberapa alasan antara lain wilayahnya seluas 1,22 km² dengan jumlah penduduk 9.888 jiwa memiliki persoalan komplek. Terlebih kondisi infrastruktur yang perlu perbaikan dan upaya peningkatan skill sumber daya manusia guna perbaikan taraf hidup masyarakat.
Kodim 0733 Kota Semarang menjadikan Kudu sebagai sasaran program dengan melakukan pembangunan talud sepanjang 160 meter dengan lebar 30 cm dan tinggi 40 cm yang didukung dana sebesar Rp 50 juta dari Pemkot Semarang. Sedangkan betonasi jalan sepanjang 200 m dengan lebar 5 m tinggi 15 m dengan total anggaran Rp 171 juta ini juga berhasil dibangun dan diselesaikan hingga disambut bahagia warga.
Pavingisasi jalan kampung sepanjang 133 m dengan lebar 3 m juga tak kalah memberi impact luar biasa bagi warga. Mereka yang semula bersusah payah melintasi jalan becek dan licin, kini bisa melintas dengan nyaman dan aman.
Belum lagi pengerjaan rehab Rumah Tak Layak Huni (RTLH) milik 20 warga tak mampu. Program RTLH yang disupport pembeayaannya oleh Baznas Kota Semarang ini dirasa sangat membantu warga miskin untuk menikmati rumah yang sehat dan layak huni.
Untuk warga Kudu ini sangat dinantikan. Maklum, masih banyak warga yang hidup dibawah garis sejahtera. Mereka umumnya sudah tak memiliki pekerjaan dan penghasilan tidak tetap sehingga tak mampu memperbaiki rumahnya yang rusak.
Seperti yang dialami Junaidi, warga yang sebelumnya tercatat sebagai calon penerima manfaat RTLH ini telah meninggal dunia. Rumahnya di wilayah RW 7 mengalami kerusakan berat. Tembok kayu sudah bolong-bolong, lantai tanah dan atap juga sudah tak simetris lagi. Bila hujan lebat tiba, sudah pasti si penghuninya was-was dan sering mengungsi ke rumah tetangga.
Beruntung rumah alm Junaidi yang kini ditinggali oleh adiknya, Bambang dan Ayu tetap dipugar dan kini kondisinya sudah layak huni dengan ditembok dan lantainya dipasang keramik. Atap juga sudah diperbaiki dengan galvanis yang anti rayap.
Warga di Kelurahan Kudu menyampaikan terima kasih karena TMMD wilayahnya sudah berubah. Tidak6 lagi merasa terpencil dan terbelakang. Jalan-jalan sudah bagus dan mulus, tidak ada lagi problem jalan becek dan banjir.
Budianto, warga RW 07 mengatakan dampak yang dirasakan warga adalah kampung tidak lagi sepi. “Karena jalan-jalan sudah bagus, warga jadi memasang penerangan dan aktifitas lalu lalang warga semakin terlihat. Akhirnya juga banyak yang memanfaatkan jalan bagus ini untuk lalu lintas ekonomi. Banyak orang jualan keluar masuk kampung,” ungkap Jiroto.
Kodim 0733 Kota Semarang dalam gelaran TMMD ini juga menyasar pembangunan non fisik yakni pembentukan mental spiritual masyarakat. Melalui beberapa kegiatan misalnya penyuluhan pencegahan stunting, pencegahan bahaya narkotika dan kenakalan remaja, serta peningkatan iman dan taqwa melalui kegiatan keagamaan dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat.
Penyuluhan KB dan kesehatan pun juga digelar untuk pengendalian penduduk dan peningkatan taraf hidup keluarga. Masyarakat juga didorong memiliki kemampuan dan pengalaman wirausaha UMKM melalui pelatihan-pelatihan yang melibatkan dinas terkait dari Pemkot Semarang.
Generasi muda Kudu pun juga dipersiapkan Kodim 0733 Kota Semarang menjadi generasi yang Pancasilais melalui pembinaan karakter kebangsaan. Mereka diajak wisata kebangsaan dengan mengunjungi museum perjuangan dan tempat wisata religi di Kota Semarang. Menurut Dandim 0733 Kota Semarang Kolonel Inf Honi Havana MMDS, Wisata Kebangsaan ini bertujuan untuk mengingatkan dan menanamkan semangat cinta tanah air dan bela negara. “Mereka akan selalu mengingat kisah heroik para pejuang pendahulu, sehingga harapannya akan diteladani dan diaktualisasikan di masa depan,” ujar Honi Havana MMDS.
Selain menggelar Wisata kebangsaan, satgas TMMD Regular Ke-115 Kodim 0733 Kota Semarang juga membentuk Wadah Sepakbola bagi anak-anak dan remaja Kudu, namanya SSB Pemuda Garuda Pancasila 0733.
“Kami sengaja bikinkan wadah pelatihan sepakbola ini untuk mewadahi anak-anak dan remaja agar memiliki kegiatan positif dan ajang pencarian bakat serta prestasi. Setidaknya bisa mengalihkan dari kegiatan-kegiatan yang mengarah ke game online yang menyita banyak waktu. Bila orah raga sepakbola makan akan terjalin silaturahmi di lapangan bola,” papar Honi.
Plt Walikota Semarang, Ir Hj Hevearita Gunaryanti Rahayu MSos mengapresiasi TNI AD yang memiliki program TMMD dan telah membantu banyak wilayahnya menjadi maju, baik wilayahnya mapun masyarakatnya. “Memang betul bahwa TMMD ini merupakan dedikasi terbaik dalam membangun NKRI. Kodim 0733 Kota Semarang cukup banyak kontribusinya membantu Pemerintah Kota Semarang dalam mewujudkan pemerataan pembangunan. Uniknya TMMD ini melibatkan masyarakat melalui program kemanunggalan. Jadi impactnya masyarakat merasa memiliki hasil pembangunannya,” ujar Hevearita.
Ketua Baznas Kota Semarang, Arnaz Andrarasmara pun menyampaikan sangat terbantu oleh adanya program TMMD yang memiliki program Rehab Rumah Tak Layak Huni (RTLH) milik warga tak mampu. “Baznas Kota Semarang sudah membantu rehab RTLH warga Kota Semarang jumlahnya ratusan dan itu sebagian besar dilakukan atas kerjasama dengan Kodim 0733 Kota Semarang melalui TMMD. Pada pelaksanaan di Kudu ini ada 20 unit. Saya rasa ini manfaatnya sangat luar biasa bagi yang menerima manfaat. Baznas akan selalu mendukung TMMD karena manfaatnya bagi masyarakat sangat luas,” ungkap Ketua Baznas Kota Semarang.
TMMD yang digelar di Kudu ini mungkin menjadi satu-satunya gelaran yang paling banyak kegiatan dan berimpact luas. Sebab selain kegiatan yang sudah disebut di atas, ternayata ada pelatihan menanam, penyuluhan kesehatan ibu hamil, sosialisasi bank sampah, sosialisasi prosuk halal, sosialisasi hukum dan administasi, sosialisasi pola asuh anak, serta pembentukan sanggar tari sebagai penguatan budaya tradisional. (Adhie Nugroho)