Film Dua Hati Biru, Penting Disimak Siapapun Yang Ingin Belajar Parenting

Semarang, Javamedia.id – Film Dua Hati Biru menyapa para penonton di Kota Semarang, Minggu 21 April 2024 di Cinema XX1 DP Mall. Film Dua Hati Biru merupakan kelanjutan dari film pertama Dua Garis Biru. Pada sekuel kedua ini mengisahkan tantangan perjalanan hidup keluarga muda Bima dan Dara yang terpisah selama 4 tahun.
Tak saja heartwarming yg bikin hati nyaman selepas nonton, film ini pun penting disimak bagi siapapun yg ingin belajar parenting maupun membina rumah tangga harmonis.
Kisah tentang pasangan muda yg masih terkaget-kaget & beradaptasi dengan realita kehidupan berumah tangga yg tak semudah bayangan, karya Gina S. Noer & Dinna Jasanti ini menyinggung ragam isu yg kerap dialami pasutri manapun dari rumitnya mengasuh anak, menjembatani perbedaan ditengah ego yg menyala-nyala, sampai mertua yg terlalu ikut campur.
Angga Yunanda & Aisha Nurra Datau berhasil menyajika chemistry meyakinkan sebagai pasutri muda yg saling mencintai tapi juga masih meraba-raba kehidupan yg mereka jalani. Saat bermesra-mesraan bikin senyum gemas, saat berantem yg kerap dibingkai dalam long take ciamik bikin hati terkoyak.

Nobar dan Meet Great aktor, aktris Dua Hati Biru di Cinema XXI DP Mall Semarang, Minggu (21/4)
Kehadiran pemain cilik Farrell Rafisqy yang perankan sang buah hati di tengah mereka tak saja berikan cahaya, tapi juga menaikkan level kompleksitas konfliknya karena kali ini ada anak yg jadi taruhannya. Film ini memperlihatkan upaya pasutri ini jadi orang tua yg baik seraya menyingkap kegagapan mereka kala bertumbuh sebagai pribadi lebih dewasa, bijak dan bertanggungjawab.
Film ini tak saja tepat menyorot pergulatan pasutri yg memilih menikah tanpa dibarengi kesiapan maupun persiapan, tapi turut mengupas lebih luas lagi tentang konflik keseharian yg dihadapi sepasang manusia yg memutuskan untuk menjalani hidup bersama.
Alhasil, ragam emosi mencuat di sepanjang durasi mengiringi perjalanan kedua tokoh utamanya menuju kedewasaan & sadari apa arti menjadi keluarga. Dari tawa riang berkat humor segarnya (apalagi tiap libatkan Farrell serta Keanu yg ceplas ceplosnya kocak), rasa sedih saat ngeliat hubungan yg retak, sampai bahagia yg memancing senyum sekaligus air mata kala menyadari kehangatan keluarga ini.
Baik Bima, Dara maupun orang tua mereka memang kerap berselisih paham & berantem seperti keluarga pada umumnya. Tapi tak bisa disangkal, mereka selalu belajar untuk saling menyayangi, memahami & respek satu sama lain.
Dara berusaha ingin menjadi ibu muda yang berusaha dekat dengan sang anak, Adam. Sedangkan Bima, masih berkutat ingin menjadi bapak yang bertanggungjawab ditengah himpitan ekonomi keluarga.
Angga dan Nurra menuturkan bagaimana membangun karakter yang sangat menantang sebagai orang tua muda pada film Dua Hati Biru.
“Aku membangun karakter ini karena Dara sudah empat tahun berevolusi sejak dari Korea,” kata Nurra.
Ia mengakui harus banyak berkomunikasi dan saling belajar dengan lawan mainnya dan sutradara. Terutama dengan Angga Yunanda yang sudah ada sejak film sekuel pertama.
Sang sutradara Gina S Noer juga memberi keleluasan Nurra untuk mengeksplor sosok Dara yang telah berevolusi ini.
Nurra juga melakukan survei dan menecari tahu apa yang sesuai dengan karakter Dara sebagai ibu muda.
“Menjadi ibu itu bagaimana sih, itu yang prosesnya sedikit pelik. Ini jadi tantangannya adalah semuanya, karena itu ranah yang belum aku sentuh menjadi ibu muda,” kata anak aktris senior Sha Ine Febriyanti.
Sedangkan bagi Angga Yunanda, memerankan Bima yang berjuang demi langgengnya pernikahan dengan Dara cukup rumit namun dia tertantang.
Banyak detail adegan yang harus diperhatikan saat Bima di Dua Hati Biru dibandingkan pada film pertamanya. Peran ini jauh lebih menantang, Bima ini banyak detail kecil yang harus di Kulik lebih dalam.
“Ini lebih rumit, aku bersyukur banget bisa tumbuh dan berkembang dengan karakter dia,” katanya.
Saat di Dua Garis Biru, hingga Dua Hati Biru, kata Angga semua scene ini sangat menantang sekali. Ada satu adegan yang harus membuat klimaksnya mengena.
“Challenge banget, ada satu adegan yang lumayan sulit, adegan berantem antara Bima dan Dara, itu ada satu long take, ini bisa dibilang memakan waktu latihan yang paling banyak,” katanya.
Angga mengajak masyarakat untuk menonton film Dua Hati Biru, sebab banyak nilai-nilai pendidikan parenting di dalamnya.
Film ini juga sangat mirip dengan kehidupan nyata pada umumnya bagi pasangan muda.
“Film Dua Hati Biru ini sangat dekat dan relate ceritanya dari kehidupan kita sehari-hari, mungkin kalau di survei dari 1 dari 3 pernah mengalaminya seperti di film ini. Entah kita sebagai anak, atau kita yang sudah menjadi ibu, bapak, banyak yang bisa dipelajari di sini,” katanya.
Saksikan bagaimana selama empat tahun, Bima berusaha menjadi bapak terbaik untuk anaknya, Adam. Setelah Dara kembali dari kuliahnya di Korea Selatan. Bisakah Bima dan Dara membuktikan sekali lagi bahwa cinta mampu menyatukan keluarga mereka. Film Dua Hati Biru telah tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia sejak 17 April 2024. (Psw)