Gara-gara Ini Warung Bisa Sepi Ditinggal Pembeli

Javamedia.id – MEMBUKA usaha rumah makan atau warung bisa dibilang gampang-gampang susah. Tentu ini ada kiat yang harus diketahui oleh siapa yang hendak membuka warung makan.
Apalah artinya juru masak yang piawai mengolah menu dan bumbu, apabila ada hal penting di luar itu yang terabaikan, yakni tata kelola performen warung atau rumah makan.
Chandra AN, yang selama ini dikenal sebagai wartawan kuliner Harian Kedaulatan Rakyat membuka tips bagi mereka yang hendak mengelola atau membuka usaha rumah makan atau warung makan.
Kebersihan menjadi kunci utama yang harus dipedomani pemilik warung. Maka Chandra menyarankan sebaiknya menggunakan meja dengan pelapis yang tak menyerap kotoran seperti minyak. “Hindari lapisan meja yang berpotensi membentuk kotoran menjadi daki. Umumnya adalah meja kayu yang memungkinkan menterap noda minyak goreng. Supaya kotoran di atas meja mudah dibersihkan dengan lap, sebaiknya diberi lapisan plastik atau perlak. Membersihkan noda atau kotoran juga sebaiknya menggunakan cairan sabun atau deterjen dengan aroma wangi untuk menghindari bau amis,” ungkap Chandra AN.
Gelas, Piring, Sendok dan Garpu hendaknya juga harus bersih dan dalam kondisi kering saat hendak digunakan. “Jangan sampai terlihat masih ada noda bekas nasi atau sambel cabe yang kering menempel. Apalagi Gelas atau Piring terlihat ada retakan atau pecah. Jangan gunakan piring atau gelas yang pecah, atau sendok yang terdapat noda kotoran yang sulit dibersihkan. Usahakan semua kering dan bersih. Menggunakan gelas atau piring yang masih basah setelah selesai dicuci juga merupakan tindakan ceroboh dan jorok. Tidak sedikit mereka yang jijik bila mengetahui penjual menggunakan piring atau gelas yang tak dilap kering,” papar Chandra AN.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menyembunyikan dapur dari pandangan pengunjung atau pembeli. Penampilan dapur yang kotor bisa menurunkan minat pengunjung untuk membeli dan menikmati makanan yang dihidangkan. Hindari menaruh makanan di atas lantai, meski masih dalam panci. Lebih baik menggunakan meja kecil untuk menaruh panci atau wajan berisi makanan.
Tempat cuci piring, gelas dan sendok pun perlu diperhatikan dengan memanfaatkan air yang mengalir. Jangan taruh piring bahkan membiarkan sendok berserakan di lantai yang kotor oleh sampah makanan, bahkan berlumut. Bila sampai konsumen rumah amakan atau warung melihatnya, tentu akan menurunkan selera makan. Apalagi di kamar mandi terlihat ada tikus atau kecoah berkeliaran, sudah pasti ini akan jadi biang untuk mengatakan ‘Goodbye’.
Hindari pula ada hewan peliharaan seperti kucing atau anjing di dalam areal warung atau rumah makan. Selain untuk menghindari adanya pengunjung yang tidak suka atas hewan tersebut, juga biasanya pasti ada aroma tidak sedap yang ditimbulkan, misalnya bau pipis dan kotorannya yang menyengat.
Hal yang paling fatal dan harus dihindari adalah jangan sampai pada makanan atau olahan kuliner terdapat rambut. Seringkali rambut kepala ini jatuh saat memasak. Akhirnya ditemukan oleh pengunjungan yang sedang menikmati. Umumnya ketika mengunyah makanan dan menemukan rambut dalam kunyahan, praktis akan menurunkan selera makan dan bisa bikin jijik. Spontan pasti akan dicap si pemilik warung tidak memperhatikan kebersihan.
Pada saat memasak alangkah baiknya si koki mengenakan penutup kepala. Hal ini untuk menghindari jatuhnya rambut ke olahan kuliner.
Semoga tips ini bisa bermanfaat untuk kalian yang hendak memulai usaha warungan atau rumah makan. Dengan mengedepankan kebersihan sudah pasti akan menjamin kenyamanan pengunjungan. (Haidar AF)