Hadirkan Hannah & Cello, Konser Keroncong JKN Jadi Pengobat Rindu
SEMARANG, JAVAMEDIA – Konser Keroncong Jagat Keroncong Nusantara (JKN) di Pendopo Ngreco Tuntang, Sabtu (12/11/2022) lalu telah mengobati kerinduan para seniman dan pecinta Keroncong Indonesia.
Ketua JKN Pusat H Setiyanto SE mengatakan bahwa JKN telah menjadi wadah para seniman dan pecinta musik keroncong di Indonesia. Anggotanya pun telah tersebar dan menyebar di seluruh Indonesia. Bahkan belum lama ini JKN memiliki cabang baru di Gorontalo.
“Wadah ini sebelumnya merupakan Grup WhatsApp yang mewadahi para seniman dan pecinta keroncong, mereka memanfaatkan grup untuk silaturahmi dan mendiskusikan hal-hal menyangkut keroncong. Termasuk diantaranya memosting lagu-lagu keroncong. Dari sinilah anggotanya berkembang, dan oleh pendiri Bopo Ugeng akhirnya dikembangkan menjadi beberapa grup tingkat wilayah termasuk Solo dan Semarang. Karena terus berkembang dan banyak anggota masuk dari berbagai daerah, termasuk luar Jawa maka JKN ini berkembang menjadi organisasi massa yang menghimpun insan keroncong Indonesia,” ujar H Setyanto SE.
Gelaran Konser Keroncong JKN ini juga merupakan temu mitra untuk mengobati kangen atau kerinduan terhadap gelaran panggung keroncong yang menampilkan grup-grup dari beberapa daerah, seperti Semarang ada OK Raos Sae, Salatiga OK Kawula Muda pimpinan Marasmara, Temanggung OK Ca Congplus dan Solo OK Irama Lho.
Yang menjadi perhatian publik keroncong, yakni kehadiran Hannah Standiford, seniman dan pemerhati keroncong dari Amerika. Hannah menyanyikan lagu Keroncong Moritsco dan dua lagu langgam Jawa diantaranya Caping Gunung.
Hannah mengaku senang bisa tampil bersama para seniman keroncong. Dia datang ke Indonesia sebenarnya tugas belajar mengambil S3 musik di ISI Surakarta. Minatnya mempelajari keroncong dan langgam Jawa karena menurutnya memiliki keunikan.
Yang tak kalah mencuri perhatian adalah tampilnya Orkes Keroncong Kawula Muda yang dibawakan oleh anak-anak muda dan penyanyi cilik hasil didikan Marasmara. Mara panggilan Marasmara mendapatkan apresiasi karena berhasil mengembangkan keroncong hingga disukai anak-anak muda Kota Salatiga.
Bahkan di Jawa Tengah boleh dikata hanya Salatiga yang memiliki grup keroncong dengan personil anak-anak muda, termasuk penyanyinya bernama Cello usia 7 tahun.
Sementara Ketua Panitia Penyelenggara, Eko Prayitno mengatakan bahwa Konser Keroncong JKN ini yang pertama digelar pasca libur Pandemi Covid-19 selama 2 tahun.
Hal yang beda dibanding penyelenggaraan tahun sebelumnya adalah adanya bazar yang melibatkan UMKM Pengrajin alat musik keroncong dari Baki Surakarta.
“Konser ini memberi ruang bagi saudara-saudara kita pengrajin alat music keroncong yang berkembang di Solo. Kami bersyukur para seniman dan pengunjung antusias dalam gelaran konser ini,” ungkap Eko Prayitno.
Sebelum konser dimulai, para seniman juga mendeklarasikan Gerakan Seniman Keroncong Anti Narkoba. “Kami memiliki komitmen sejalan dengan pemerintah dalam memerangi bahaya narkoba. Para seniman keroncong sepakat bahwa narkoba menjadi musuh bersama yang harus diperangi dan dicegah agar tidak mempengaruhi seniman,” papar Eko Prayitno.
Gelaran ini dihadiri sejumlah tokoh keroncong nasional seperti Adji Muska mantan Bintang Radio dan pencipta lagu, Andre Michele Pewaris Keroncong Toegoe cikal bakal keroncong Indonesia, Prilastono Nugroho tokoh, Marasmara tokoh dan penggiat keroncong Salatiga dan penggerak keroncong dari Demak, Biduanita Keroncong Temanggung Yuyun serta Wawan Mustari, keluarga seniman dan pencipta lagu keroncong Solo. *)