Murid TK Diajak Membatik Bersama Babinsa

SEMARANG JavaMedia.Id – Banyak cara menanamkan karakter ke-Indonesiaan terhadap generasi muda di tengah merosotnya nilai-nilai luhur bangsa. Saah satu hal yang menarik dan diminati anak-anak kini dengan mengajak mereka membatik atau mewarnai pola batik.
Batik merupakan produk budaya bangsa Indonesia, oleh karena itu anak-anak perlu mendapat ketrampilan membatik sedini mungkin agar bisa menjadi bekal serta cara lain mengekspresikan kreasi seninya.
Belum lama ini TK Pertiwi 43 Genuksari Semarang telah membekali 77 siswa-siswinya membatik. Mereka dikenalkan tentang batik dan cara membatik. Kali ini TK yang berada di Kawasan Genuk Semarang in menggandeng Kampoeng Djadoel Kampung Batik Semarang dan mendapat Support dari Koramil 06 Genuk.
“Bapak-bapak Babinsa dipimpin Pak Danramil Mayor Inf Rahmatullah membantu kami memotivasi anak-anak agar suka membatik,” ujar Khumairah, Kepala TK Pertiwi 43 Genuksari Semarang, Senin (11/12/2023).
Danramil 06 Genuk/Kodim 0733 Kota Semarang Mayor Inf Rahmatullah AR SE MM merasa perlu membantu masyarakat, dalam hal ini TK Pertiwi 43 untuk melakukan bimbingan karakter terhadap generasi muda sejak kanak-kanak.
“Kami memanfaatkan momen belajar membatik ini untuk memotivasi anak-anak agar bangga dengan batik dan menjaganya agar tidak dikui bangsa lain sebagai karya budaya mereka. Oleh karena itu, kami berharap ini akan membentuk kesadaran mereka agar bersuka cita dalam membatik, sehingga kelak akan membekas dalam memorinya,” kata Rahmatullah.
Kehadiran apparat Koramil 06 Genuk ini juga sebagai bentuk Komunikasi Sosial kepada masyarakat di lingkungannya. “Ini juga menjadi salah satu sarana kita mendekat dan bersinergi dengan rakyat atau masyarakat. Selain itu juga mewujudkan Babinsa Sahabat Anak. Dengan cara komunikasi ini maka anak-anak tak akan takut dengan sosok tentara yang selama ini kesannya angker dan ditakuti. Sehingga ini juga akan merangsang minat anak untuk mencita-citakan kelak sudah besar akan jadi tentara,” ujarnya.
Cristina Luwi, pengasuh membatik didampingi Dodok Budiman selaku instruktur membatik Kampoeng Djadoel Kampung Batik Semarang mengapresiasi minat anak-anak TK Pertiwi 43. Mereka menurut Cristina mampu menyerap materi bimbingan membatik. Bahkan tidak sedikit yang berharap hasil karyanya membatik agar bisa dibawa pulang untuk ditunjukkan orang tuanya.
Khumairah berharap dengan adanya ketrampilan membatik ini akan bisa menjadi media alternative mengurangi ketergantungan gadget. Membatik justru akan memberi dampak baik karena melatik konsentrasi dan kreasi. (Ranger)