Orkes Keroncong Citra Ungaran Rebut Trophy Walikota Solo

SEMARANG, JAVAMEDIA.ID – Sebuah ajang lomba keroncong memperebutkan piala bergilir Walikota Solo 2022 yang digelar di Pendopo Kecamatan Laweyan Solo pada Senin (7/11/2022) malam berakhir dengan kemenangan di tangan Orkes Keroncong (OK) Citra Ungaran Semarang, pimpinan Hendro Cuk.
Lomba yang diikuti 18 perserta, kebanyak dari Kota Solo ini merupakan ajang bergengsi bagi para grup orkes keroncong. Pasalnya digelar di kandangnya keroncong. Solo merupakan ‘rumah keroncong’ Indonesia, sehingga menjuarai lomba yang digelar di Kota Solo merupakan prestasi yang membanggakan bagi insan keroncong.
Maka tak ayal, ada yang mengundurkan diri sebelum tanding. Sengaja tidak mendaftarkan ulang dan terpaksa didiskualifikasi panitia.
Deddy, vokalis OK Citra Ungaran yang dinobatkan sebagai Juara I mengaku harus siap mental berlaga di kota yang dikenal sebagai ‘sarang macan-macan keroncong’. “Kalau tidak siap mental maka akan mudah terpeleset saat nyanyi atau nabuh alat musik. Sebab membawakan keroncong butuh konsentrasi dan ketepatan mengikuti notasi. Harus benar dan sempurna dalam penghayatan. Jadi tidak sembarangan. Di sinilah kesulitan, namun juga keunggulan keroncong,” ungkap Deddy yang tampil bersama penyangi wanita Talita.
Deddy membawakan lagu Keroncong Bahana Pancasila, sedang Lalita menyanyikan Langgam Putri Solo.
Dewan juri, Amar Muchsin Akademisi FBS Unnes, Sapto Praktisi Keroncong Solo dan Mamad S Dahri Praktisi Keroncong Jogjakarta memutuskan OK Citra Ungaran Semarang karena dinilai mengumpulkan point nilai tertinggi 1.714. Dibawahnya sebagai Juara II OK Pandawa Sangkrah Solo (1.684), Juara III OK Tanamo Mojo Solo (1.666), Harapan I OK Pancaran Nada Sumber Solo (1.630) dan Harapan II D’Sore Seng Mojosong (1.618).
Amar Muchsin selaku Juri Ketua mengakui kemampuan masing-masing peserta lomba layak diapresiasi. “Dari skill permainan cukup baik, yang membanggakan sebagian besar pemain adalah anak-anak muda. Ini merupakan bukti bahwa regenerasi keroncong berjalan baik melalui ajang lomba. Bahwa keroncong sekarang juga milik kaum muda,” tandas Amar Muchsin, dosen musik FBS Unnes Semarang.
Terpilihnya OK Citra Ungaran menurut Amar karena para juri menilai dari segi permainan dan aransemen memiliki nilai tertinggi. “Pada aransemen lagu Langgam Putri Solo, arangernya sangat cerdas menggabungkan unsur-unsur permainan nada yang komplek. Memasukkan unsur-unsur musik Jawa yang khas dengan nuansa Solo, sehingga pas dengan konten lagu Putri Solo. Meski demukian juga ada sentuhan inovasi dalam permainan musiknya,” lanjut Amar.
Dari sinilah, menurut Amar sisi inovasi keroncong justru tertampakkan tanpa menghilangkan karakter dan pakem keroncong aslinya.
Hendro Cuk, pimpinan OK Citra Ungaran Semarang mengaku bersyukur atas capaian juara di ajang terhormat keroncong tersebut. “Kami sangat berterima kasih atas bimbingan dari mas Yanto Congrock 17. Beliau sudah membantu kami melatih teman-teman dan menciptakan aransemen yang mengantarkan kami Juara I. Pada intinya adalah bagaimana menanamkan skill bermusik dan menguatkan mental kami yang tidak mudah gugup dan tetap percaya diri. Sebab kita main di kandang buaya keroncong,” aku Hendro Cuk.
Sementara Yanto mengaku, sengaja mengajak para anak-anak muda yang tergabung dalam OK Citra Ungaran membiasakan main musik dengan kedisiplinan dan percaya diri. “Setelah mental dan skill dikuasai, maka selanjutnya mengasahbkreatifitas mereka dalam mengolah nada ke dalam aransemen yang inovatif dan kreatif. Saya salut kepada mereka karena mampu diajak memainkan nada-nada yang sulit, unik dan jarang dimainkan,” pungkas Yanto Congrock yang juga mengaku bersedia turun gunung demi meregenerasi keroncong pada anak-anak muda. (Andy MH)