PB Djarum Berhasil Merebut Kembali Piala Hariyanto Arbi dari PB Jaya Raya

Magelang-Javamedia.id – Babak final beregu U-17 putra Polytron Superliga Junior 2023 mempertemukan PB Jaya Raya dengan PB Djarum. Jaya Raya melaju ke babak pamungkas dengan status juara bertahan. Mengingat pada gelaran terakhir Superliga Junior pada 2019, klub asal pemain kawakan Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan tersebut keluar sebagai juara dan merebut Piala Hariyanto Arbi. Sementara PB Djarum, berhasrat besar menggenggam kembali piala yang diambil dari nama legenda klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah tersebut. Terakhir kali PB Djarum memboyong piala ini pada 2017 lalu.

Alhasil, laga final antara Jaya Raya Vs PB Djarum pada Polytron Superliga Junior 2023 berlangsung dengan tensi yang sangat tinggi. Sebelumnya, kedua tim sudah saling bertarung di babak penyisihan yang dimenangkan PB Djarum 3-2. Berbekal kemenangan itu, di babak pamungkas ini PB Djarum turun dengan formasi yang sama. Di nomor tunggal terdapat nama Richie Duta Ricardo, Yarits Al Kaaf Rengganingtyas dan Radithya Bayu Wardhana. Sedangkan sektor ganda masih dipercayakan kepada Afiq Dzakwan Arief/Ghian Rizqy Sofyan dan Ikhsan Lintang Pramudya/Yugo Alvaro Gunawan.

Laga dramatis telah tersaji sejak partai pertama. Tunggal putra PB Djarum Richie Duta Ricardo harus berusaha keras meladeni kegigihan Denis Azzarya. Setelah mengunci kemenangan pada gim pertama dengan skor 21-12, Richie mendapatkan perlawanan alot dari Denis, yang berupaya memaksa pertandingan ditentukan melalui rubber game. Bahkan, Richie gagal menutup laga meski sudah mengantongi lima match point. Kedua pemain terlibat setting di pengujung gim kedua 20-20, hingga akhirnya Richie berhasil keluar dari kejaran Denis dan menuntaskan gim kedua dengan skor 23-21.

“Di gim kedua saya terlalu bernafsu untuk menang sehingga kurang tenang dan banyak kehilangan poin. Tapi pada akhirnya saya mencoba kembali bermain lebih sabar sehingga bisa memenangkan gim kedua dan menyumbangkan poin untuk klub,” bilang Richie.

Partai kedua yang mempertandingkan sektor ganda putra, mempertemukan Chistian Aldo Sanjaya/Muhammad Hanafi Rizkillah (Jaya Raya) dengan Afiq Dzakwan Arief/Ghian Rizqy Sofyan (PB Djarum). Kedua pasangan pernah bertemu di fase penyisihan pada hari pembuka kejuaraan beregu yang mengadaptasi format beregu Piala Thomas dan Uber ini. Kala itu, Afiq/Ghian menang rubber game 13-21, 21-14, 21-16. Di final, pada gim pertama, Aldo/Hanafi tampil apik dan bermain ofensif meski kalah dari Afiq/Ghian 19-21. Namun, Afiq/Ghian mempercepat tempo permainan dan mampu mendominasi permainan dan mengunci kemenangan kedua bagi PB Djarum.

Rubber game pertama tercipta pada partai ketiga yang mempertemukan Yusack Christian (PB Jaya Raya) dengan Yarits Al Kaaf Rengganingtyas (PB Djarum). Sejak awal gim pembuka, Yusack tampil mendominasi dan mampu menyelesaikan gim ini dengan skor 21- 14. Hal hampir serupa terjadi pada gim berikutnya. Namun, Yarits meladeni permainan reli- reli panjang dari Yusack dan memaksakan laga ini menuju gim ketiga. Pada gim penentu, Yarits, yang tampak tenang sepanjang pertandingan, dapat bermain sabar, mencoba mengontrol permainan, dan menunggu saat yang tepat untuk melakukan smes. Alhasil, pemuda asal Grobogan ini mampu mengunci kemenangan dan sukses mengantarkan skuad U-17 putra PB Djarum ke podium teratas dengan skor 3-0.

“Kami tidak menyangka bisa menang dengan skor 3-0 ini. Karena di babak penyisihan saat bertemu Jaya Raya, kekuatan cukup imbang antar kedua klub. Itu pula yang membuat kami menurunkan formasi yang sama, karena menurut tim pelatih inilah formasi terbaik yang ada,” ujar pelatih PB Djarum, Rendra Wijaya.

Legenda bulutangkis Indonesia yang namanya diabadikan dalam piala ini, Hariyanto Arbi mengaku bangga PB Djarum dapat kembali meraih tampuk juara. “Saya sangat bangga melihat perjuangan mereka di atas lapangan, terlebih lagi mereka bisa membalikkan keadaan ketika tertinggal poin dari lawan,” bilang Direktur Utama Flypower ini.

Lebih lanjut, pemilik julukan Smash 100 watt ini menuturkan kemampuan para atlet di sektor U-17 putra dalam gelaran Polytron Superliga Junior 2023 terbilang cukup baik. “Di level U- 17, permainan teknik mereka sudah bagus, cuma memang powernya masih kurang karena terkait usia dan itu perlu proses. Ini yang harus menjadi catatan agar seiring bertambahnya usia si atlet, kekuatan dan teknik mereka juga semakin meningkat,” jelas Hariyanto. (Psw)

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *