Pesantren Santri Ndalan Nusantara Gelar Haflah Khataman Akhirussanah ke-3

Semarang, Javamedia.id – Pesantren Santri Ndalan (Sandal) Nusantara menggelar Haflah Khataman Akhirussanah yang ke-3 dan diikuti 23 Santri binaan Sandal dan 16 Bergadha Wira, di Gedung Aula Balaikota Semarang, Minggu (5/3), malam.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu,  Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin, Ketua Yayasan An-Nawawi Berjan, Purworejo, K.R Muhammad Maulana, dan sejumlah Tokoh Masyarakat Kota Semarang.

Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin membacakan pesan dari Walikota Semarang menyampaikan bahwa perkembangan Sandal Nusantara saat sudah mulai terlihat.

Dengan adanya Sandal Nusantara, lanjutnya, semoga dapat mensyiarkan kebaikan yang lebih dimaksimalkan dan makin berdampak luas bagi masyarakat Kota Semarang.

“Satu pesan penting dari Walikota Semarang, perkembangan Sandal Nusantara saat ini sedikit demi sedikit sudah mulai kelihatan. Bahkan, juga akan membangun Pondok Pesantren (Ponpes). Tentunya hal itu sangat luar biasa, dimana ini akan menjadi sejarah baru dimana Ponpes Sandal Nusantara akan berdiri di tengah Kota Semarang,” ungkap Iswar yang juga menjadi Pengasuh Sandal Nusantara.

Adanya hal itu, Iswar mengimbau kepada masyarakat Kota Semarang, untuk ikut membantu, mewujudkan, dengan berdonasi atas perencanaan pembangunan Ponpes Sandal Nusantara.

“Saya mengajak masyarakat, jika mempunyai rizki yang lapang, karena niat baik ini harus kita perhatikan, agar kemudian pembangunan Pondok Sandal Nusantara dapat segera terlaksana. Seperti yang diketahui, para santri saat ini masih berpindah-pindah tempat, sehingga kami berharap dari masyarakat dapat ikut peduli dan dapat berdonasi, agar Ponpes ini dapat berkembang, untuk mewadahi orang-orang yang ingin belajar agama,” ungkap Iswar.

Disisi lain, Iswar menuturkan bahwa pondok pesantren ini kebanyakan membina orang-orang yang ada berasal dari jalanan. Ditangan Gus Huda, sebagai pengasuh Ponpes Sandal Nusantara, kebiasaan mereka yang ada dijalanan dapat berkurang.

“Mudah-mudahan hal seperti ini bisa terus berkembang, agar Kota Semarang bisa kita kawal menjadi kota yang lebih damai, sejahtera dan masyarakat bisa saling memahami dan menghargai,” bebernya.

Sementara itu, pengasuh Ponpes Sandal Nusantara, M. Nurul Huda mengatakan, kajian yang dilakukan oleh Ponpes Sendal Nusatara biasanya diadakan di taman-taman kota.

“Ponpes Sandal Nusantara ini belum memiliki bangunan, kita masih mengupayakan, anak-anak dijalanan ini tidak hidup dijalanan. Kedepan tanah yang ada di Peleburan, insyaallah akan kita beli dan bangun menjadi Ponpes Santri Ndalan Nusantara,” pungkas Gus Huda sapaan akrabnya.

Diketahui, Pesantren Santri Ndalan Nusantara (Sandal) sudah mengajak anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang ‘punya masalah’ untuk bisa menimba ilmu. Santri di pesantren ini terdiri dari preman, mantan napi, peminum, pemabuk, hingga pengguna narkoba. Santri Ndalan terdiri dari berbagai latar belakang mulai dari anak jalanan, preman, debt collector, dan alumni jeruji besi dengan beragam kasus.

Karena belum memiliki bangunan yang permanen,  Sandal Nusantara akan membangun Pondok Pesantren (Ponpes) yang terletak di tengah kota tepatnya di Jalan Taman Pleburan No. 8, Semarang Selatan, Semarang.

Untuk info Donasi, dapar menghubungi bisa lewat Instagram @santrindalannusantara, FB : Santri Ndalan, Santrindalan.id. Untuk transfer melalui: Yayasan Santri Ndalan Nusantara, Bank Mandiri Nomor Rekening 1350051151114. *)

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *