Gelar Karya: Siswa SMPN 9 Semarang Buat Pertunjukan Wayang Kulit

Semarang, Javamedia.id – Irfan Dao Zaidan Nabhan, siswa Kelas VIII-i SMP Negeri 9 Semarang menjadi dalang wayang kulit membawa lakon Bambang Sumantri dalam gelar karya pelajar Pancasila berbasis kreasi dan budaya di SMP Negeri 9, Semarang, Jawa Tengah. Rabu (9/10).
Gelar Karya ini dalam rangka launching Spengo sebagai sekolah berbasis budaya yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang bersama pihak sekolah. Sekolah berbasis budaya tersebut bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia sekaligus membentuk karakter siswa dalam inovasi, komunikasi, dan membangun usaha agar dapat menciptakan kemandirian.

Gelar karya budaya wayang kulit dan karawitan
“Saya senang banget karena dilihat oleh para guru, dan teman-teman, Kita harus lestarikan budaya, walaupun generasi sekarang lebih cenderung ke media sosial, tapi harus tetap mencintai budaya,” ungkap Zaidan
Menurut Zaidan lakon Bambang Sumantri ini dimulai dengan diutusnya Sumantri oleh Prabu Arjuno Sasrabahu untuk menjadi perantara melamar Dewi Citrawati. Namun, Sumantri melakukan sesuatu yang membuat Arjuna Sasrabahu murka. Sehingga akhirnya Sumantri perang tanding melawan Arjuna Sasrabahu.

Siswa menabuh gamelan saat pertunjukan wayang kulit dalam Gelar Karya SMPN 9 Semarang
Para siswa didampingi oleh para orang tuanya, salah satu wali murid, Sari Mulyani, yang juga sebagai ketua Paguyuban Wali Murid Kelas VII-A SMP Negeri 9 Semarang ini sangat antusias menyambut gelaran P5 setiap tiga bulan sekali. “Kami mendukung dengan acara seperti ini dapat memberi dampak positif untuk anak-anak,” katanya.

Sawukir, kepala sekolah SMPN 9 Semarang
Kepala SMP Negeri 9 Semarang, Sawukir, menjelaskan implementasi Sekolah Berbasis Budaya ini melakukan pendampingan melalui pembelajaran dan berbagai kegiatan untuk membuka wawasan, karakter dan kreatifitas siswa.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Erwan Rachmat, sangat mengapresiasi launching Spengo sebagai Sekolah Berbasis Budaya. Karena keberhasilan guru yang membangun dan mengembangkan kreativitas para siswa.
“Apa yang dilakukan oleh SMP Negeri 9 ini pengembangan kurikulum merdeka, dibangun dulu karakter para siswa, sehingga puncak pengetahuan itu dapat,” jelasnya.
Ia menambahkan P5, ekstrakurikuler sekolah, dan lainnya sebenarnya untuk membuka cakrawala dunia. Sehingga mengembangkan karakter para siswa. (Psw)