Tari Dumadi, Topeng Sebagai Sarana Samadhi Sang Penari “Dumadi” Yoyok Priyambodo Sambut Tahun Baru

SURAKARTA, JAVAMEDIA – Menyambut Tahun Baru 2023, Maestro Tari, Yoyok Bambang Priyambodo menyajikan pertunjukkan tunggal berjudul Tari Dumadi. Pentas yang dibawakan di Pendhapa Ageng Humardhani, Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta, ini, menurut Yoyok berisikan doa dan harapannya dalam menjajaki tahun mendatang.

“Tari ini merupakan bentuk doa, sekaligus gambaran kehidupan manusia seperti dalam Macapat. Mulai dari Mas Kumambang sampai ke Pocung. Dan tentunya, semua harapan baik ada dalam tiap geraknya,” kata Yoyok ditemui di Semarang, Kamis (29/12/2022).

Pengasuh Sanggar Greget Semarang itu menjelaskan, dalam tariannya dia memakai topeng sebagai sarana menari. Terdapat sebelas buah topeng dengan berbagai karakter yang dia bawa dalam pertunjukannya. Menurut dia, topeng merupakan simbol yang kuat perwujudan manusia dengan segala karakternya.

“Dalam kiasan umum, seringkali topeng sebagai menutupi wajah asli sehingga tidak terlihat oleh orang lain. Namun, bagi saya ini adalah sarana bagi penari untuk introspeksi diri. Selama setahun lalu kita telah melewati berbagai peristiwa dengan topeng-topeng yang kita miliki,” papar dia.

Lebih jauh, Yoyok menyebut tari topeng merupakan salah satu khasanah kebudayaan yang dimiliki Nusantara. Di Jawa sendiri, lanjutnya, sejak masa klasik mulai abad 10 Tari Topeng sudah menjadi sajian di kalangan keraton. Kesenian itu, berkembang ke seluruh jawa hingga sekarang.

“Bahkan dalam Kitab Negarakertagama, Raja Hayam Wuruk disebutkan sebagai seorang penari topeng yang piawai. Artinya, tari topeng ini memang bukan sembarangan, sehingga dalam membawakannya diperlukan kesiapan lahir batin, salah satunya adalah intropeksi diri,” jelasnya.

Dalam pertunjukannya, Yoyok membawakan Tari Dumadi dengan diiringi oleh Mahendra, Darsono, Nut pamurbo setyoko, Taufik Isman Syah, Galih Wahyu Sejati, Alvian hendi prayoga, Mohamad Choirul Bahri, Kirana Gandhi Firmansyah, nyoto dwi rohadi, Agnes Pramudya Wardani, M. Vico, Akbar.

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *