Peringati Hari Pahlawan, Yoyok Greget Pentaskan Tari Terbaru “Kusuma Bangsa”
SEMARANG JavaMedia.Id – Maestro tari Indonesia, Prof Dr Yoyok Bambang Priyambodo, Guru Besar Tari serta Pendiri dan Pengasuh Sanggar Tari Greget Semarang memaknai dan memperingati Hari Pahlawan 2023 dengan menghadirkan tarian Kusuma Bangsa. Tarian berkisah tentang kepahlawanan prajurit wanita ini dipentaskan bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan, Jumat (10/11/2023) di Sanggar Greget, Jalan Pamularsih I No 2 Bongsari Semarang.
Tari berdurasi 7 menit ini dibawakan oleh 8 penari wanita murid-murid sanggarnya. “Saya ingin menghadirkan satu karya yang bermakna pada peringatan Hari Pahlawan ini. Salah satunya tari yang saya beri judul Kusuma Bangsa. mengangkat peran wanita yang gagah berani siap berperang membela dan mempertahankan kedaulatan bangsanya,” ujar Yoyok Bambang Priyambodo.
Makna yang lebih dalam, adalah menampilkan peran wanita yang tak bisa dipandang sebelah mata. Jadi Yoyok sebenarnya tak ingin peran wanita ini selalu tampil di belakang, melainkan sengaja ditonjolkan kemampuannya mampu berada di garis terdepan menjadi pemimpin, bahkan berperang layaknya kaum pria.
“Meski dengan tampilan sosok prajurit, dalam tariana Kusuma Bangsa ini para wanita ini tampil dengan identitas yang tetap menjaga estetikanya sebagai kaum wanita. Gagak tapi tetap molek dan gemulai sebagai kusuma atau bunga bangsa,” paparnya.
Filosofi yang terdapat pada karya terbaru dari ribuan yang sudah dicipta Yoyok, adalah bahwa wanita memiliki peran yang pantas disetarakan dengan kaum pria. Memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama dalam bernegara. Oleh karena itu tarian ini juga sebagai wujud apresiasinya terhadap para wanita Indonesia yang telah mewarnai perjuangan mengharumkan bangsa Indonesia.
Yoyok berharap peran wanita jangan pernah berhenti mewarnai Indonesia. “Di era perjuangan lalu kita mengenal RA Kartini sebagai pendobrak emansipasi wanita Indonesia, jauh dari generasinya ada Nyi Ageng Serang, di Aceh ada Cut Nya Din, di era Reformasi ada Megawati sebagai Presiden, lalu yang patut kita banggakan ada Wanita asal Semarang seperti Sri Mulyani dan Retno Marsudi yang kini menjadi menteri dan punya peranan penting serta gemilang. Semua ini termasuk yang kami apresiasi dengan kehadiran Tari Kusuma Bangsa ini,” ungkap Yoyok.
Yoyok pun mempersilahkan karya-karyanya ini bisa dibawakan oleh masyarakat Indonesia. “Semua karya tari saya ini memang saya persembahkan untuk Indonesia. Silahkan tonton di kanal Youtube saya, ada ratusan karya yang bisa diadopsi dan ditampilkan. Hendaknya ini bisa menjadi kebanggaan yang mewarnai khasanah tari Indonesia,” lanjutnya.
Sebelumnya, Yoyok menampilkan tarian Pemilu Damai di Monumen Perjuangan Rakyat Semarang ‘Tugu Muda’. Tarian ini juga memnyampaikan pesan kepada khayalak akan perlunya menjaga persatuan dan kesatuan. Beda pilihan dan dukungan, diharap Yoyok jangan sampai mempengaruhi semngat persatuan dan kesatuan.
Yoyok akan selalu menciptakan karya-karya tari tradisional kontenporer yang mengadopsi unsur tari pesisiran Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Banyumasan, Sunda hingga Bali. Alasannya supaya kita selalu bangga dengan Indonesia yang memiliki banyak keragaman dan kekayaan tari. (Adhi)