AJP Pertamina Tak Konsisten, Peserta Tarik Karya Bentuk Protes
SEMARANG JAVAMEDIA,ID – Dinilai tidak konsisten dalam menerapkan persyaratan Lomba Karya Jurnalistik, Anugerah Jurnalistik Pertamina 2023, panitia menuai protes dengan pencabutan karya peserta yang sudah masuk.
Syarat lomba yang diprotes dan dipersoalkan antar lain pendaftaran terakhir atau karya masuk yang semula di batas waktu Selasa (31/10/2023) diundur hingga Minggu (5/11/2023). Informasi pengunduran batas waktu pengumpulan karya ini justru diumumkan di hari terakhir pengumpulan, Selasa (31/10/2023).
Salah satu peserta, Chandra AN yang telah mendaftar menjadi peserta dan mengirimkan karya melakukan protes dan menilai tidak adanya konsistensi pihak panitia yang mengundur waktu secara mendadak di hari terakhir batas pengiriman. Pengunduran waktu di ajang AJP ini tidak hanya sekali ini, di tahun lalu juga mengalami pengunduran karena keinginan mendapatkan karya yang masuk lebih banyak.
Chandra AN menilai panitia tidak menghargai konsistensi peserta yang mendaftar tepat waktu dan mengirimkan karya sesuai persyaratan dengan mengisi blangko formulir serta membuat surat pernyataan. Oleh karenanya sebagai bentuk pelajaran dan protesnya, dirinya menarik diri dari kepesertaan.
“Secara materi saya tidak merasa rugi, namun ini pelajaran tentang konsistensi penyelenggaraan lomba. Alasan Pertamina dalam hal ini adalah karena dalam waktu dekat akan menggelar SMEXPO di beberapa kota dan sangat sayang bila itu tidak dimanfaatkan untuk materi lomba AJP,” tutur Chandra AN, Rabu (1/11/2023).
AJP menurutnya merupakan ajang untuk mengapresiasi karya para jurnalis. Ini sudah berjalan beberapa tahun lalu, dan bahkan dirinya juga pernah didaulat menjadi juri wilayah pemilihan Jateng & DIY. Oleh karena itu berdasar pengalaman penyelenggaraan dirinya berharap agar menempatkan konsistensi dan teliti dalam pelaksanaan lomba.
“Karya yang masuk bukan karya sembarangan, dibuat dengan serius dan terjun ke lapangan. Sehingga mereka pun kadang berburu dan harus membagi waktu untuk liputan yang lain, tentu agar bisa menyelesaikan tepat waktu sesuai dateline atau batas waktu. Jangan sampai ada kesan pengunduran waktu hanya karena ingin menunggu karya yang masuk atau keinginan lain. Hal ini bisa menjadi anggapan menutup peluang. Panitia harus menghormati mereka yang sudah tertib mengirim karya tepat waktu. Protes kami lakukan agar pengunduran waktu tidak sering dilakukan di setiap ajang AJP,” ujarnya.
Marthia Mulia Asri, Unit Manager Communication, Relation dan CSR Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) Jawa Bagian Tengah (JBT) yang menghubungi via pesan WhatsApp menjelaskan AJP merupakan lingkup dari program Pertamina Persero. “Segala keputusan dan aksi panitia untuk memperpanjang dll bukan menjadi hak dari kami region dari subholding anak perusahaan persero,” tulis Marthia Mulia Asri. (Ngr)