Komunitas Sepeda Ronggolawe Semarang Gowes Wisata Menyusuri Jalur Luna Maya Kulonprogo

JAVAMEDIA.ID – Para Goweser Semarang yang tergabung dalam Komunitas Gowes Ronggolawe (Rombongan Gowes Seduluran Saklawase) kembali melakukan gowes wisata ke luar kota, yaitu ke kawasan wisata kulonprogo Yogyakarta, Kamis (3/3/2022).
Dikuti oleh 35 Goweser mereka loading dari Semarang pukul 03.00 wib dengan bus wisata. Dalam gowes kali ini para goweser melakukan start dari embung Kaliaji Sleman Jogjakarta menuju Finish di Geblek Pari kulon Progo, dengan jarak tempuh lebih kurang 50 km.

Dari embung kaliaji Turi Sleman Jogyakarta mereka menggowes sepedanya menuju Grojogan Watu Purbo, setelah berfoto bersama di grojogan mereka kemudian menggowes lagi sepedanya melewati lembah menoreh kulon Progo yang sering disebut jalur Luna Maya.
Perjalanan menempuh jarak 50.02 km ini menurut Bambang salah satu anggota Gowes Ronggolawe, menjadi perjalanan yang sangat menyenangkan karena melewati area persawahan dan perbukitan yang segar dan sangat memanjakan mata.

“Sungguh sangat menyenangkan, jalurnya menyusuri persawahan dengan latar belakang bukit menoreh yg luar biasa, membuat para peserta tidak merasa kelelahan sedikitpun, menyusuri sungai Kalibawang yang mempunyai arus deras sepanjang 5 km dengan udara pedesaan membuat hati semakin sejuk.” Ungkap Bambang.
“Rute gowes ini tebilang sangat enjoy, semua jenis sepeda, Baik itu RB, MTB atau Seli sekalipun nyaman digunakan di jalur ini, kalau dipresetasikan, 10 % tanjakan 40% datar, selebihnya cenderung menurun.” Ungkapnya.

Selain memiliki indahnya pemandangan sawah, wilayah persawahan Nanggulan juga memiliki daya tarik spot-spot kuliner yang patut dikunjungi.
Misalnya Geblek Pari, Geblek Menoreh View, Kopi Ampirono, Kopi Ingkar Janji, Dadap Sumilir, Teraloka, dan masih banyak lagi.

Kali ini rombongan gowes Ronggolawe memilih untuk finish di Geblek Pari kemudian menikmati kuliner di Dadap Sumilir yang terletak di Jalan Raya Kaligesing, Tileng, Pendoworejo, Girimulyo, Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo.
“Tempatnya sangat cocok untuk melepas lelah. Semua rasa lelah dan kejenuhan suasana perkotaan hilang seketika saat kita sampai di tempat ini ,” kata Bambang.

“Sajian makanan ringan ala desa dengan minuman kelapa muda menambah suasana semakin asyik dengan mengkonsumsi di bantaran sungai yg semakin membuat suasana syahdu. Yg pasti semua peserta tak satupun terlihat wajah lelah, yang ada sebuah kepuasan yg tak ternilai harganya. Makanan siang dengan sajian khas desa nasi urap dengan lauk nila,lele, dan ayam goreng desa menutup perjalanan gowes hari ini.” tambahnya. *)