Morula IVF Indonesia Tawarkan Solusi Promil dengan Teknologi Terkini

Semarang, Javamedia.id – PT. Morula IVF Indonesia mengelar seminar dalam rangkaian acara perayaan ulang tahun ke-25 yang bertajuk “25 Years of Nurturing Love, Hope & Miracle for Wonderful Families” bertemakan Morula Goes to Semarang yang diselenggarakan di KHAS Semarang Hotel, Semarang.

Acara ini bertema Solusi promil dengan program IVF dan menghadiri nara sumber berpengalaman dibidang Obgyn dr. Erick Yuane, Sp.O.G, Subsp.F.E.R dari Morula IVF Yogyakarta, dan dr. Muhammad Irsam, Sp.O.G, Subsp.F.E.R dari RSUD Tugurejo Semarang.

Erick Yuane mengatakan, Morula IVF Indonesia hadir sebagai penyedia layanan promil komprehensif seperti pemeriksaan kesehatan reproduksi hingga prosedur alami, IUI (Intrauterine Insemination), IVF (In Vitro Fertilization), dan berbagai penunjang program IVF lainnya. Program IVF, kini didukung oleh teknologi-teknologi terkini seperti (Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy) PGTA dan (Preimplantation Genetic Testing for Monogenic Disorders) PGTM. 

“Dengan Teknologi PGTA , kita dapat memastikan bahwa embrio yang dipilih untuk implantasi memiliki jumlah kromoson yang normal, melainkan mengurangi risiko kelahiran anak dengan kelainan genetik. Selain itu, Teknologi PGTM dapat membantu mendeteksi dan mengetahui penyakit genetik tertentu dalam garis keturunan,” terangnya.

Dengan demikian, lanjut Yuane, Program IVF dengan teknologi-teknologi ini membawa harapan baru bagi keluarga yang ingin memiliki anak dan juga memajukan perencanaan generasi yang lebih sehat secara keseluruhan. “Kami berkomitmen memberikan dukungan medis terbaik dan mendampingi dalam perjalanan menuju kehidupan keluarga yang penuh cinta dan bahagia,” katanya.

Lebih detail ia menjelaskan, untuk kasus laki-laki paling banyak mengenai kualitas sperma, sumbatan pada epidemis atau kerusakan testis. Sedangkan kelainan pada wanita seperti mioma uteri atau gangguan kesuburan, tumor jinak dirahim, Kista Coklat atau Endrometriosis dan adeominosis serta PCOS (Disfungsi Ovulasi).

“30-40 persen wanita diatas 40 tahun mengalami Mioma Uteri sehingga mempersulit sperma menempel di telur, kalaupin bisa nempel banyak yang keguguran. Bagaimana mencegahnya, kembali lagi pola hidup sehat harus dilakukan untuk keduanya (pasangan suami-istri),” terang dia. (Paw)

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *