RFB Gandeng UPGRIS Gelar Acara untuk Generasi Z agar Melek Literasi dan Doyan Investasi

Semarang, javamedia.id – Rifan Financindo Berjangka (RFB) Semarang bersama dengan Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) menyelenggarakan kegiatan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi bagi mahasiswa Generasi Z dan tenaga pendidik di lingkungan kampus pada hari Kamis, 4 Januari 2024 di Gedung Pusat Universitas PGRI Semarang.

Kegiatan ini melibatkan konsultan-konsultan yang telah lulus ujian lisensi resmi dari BAPPEBTI dan memiliki pengalaman selama bertahun-tahun memberikan edukasi perdagangan berjangka. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas literasi investasi dalam bidang perdagangan berjangka dengan memadukan unsur teknologi, edukasi, dan gaya hidup kekinian agar masyarakat tidak lagi tertipu iming-iming robot trading atau investasi bodong.

“Kenapa literasi kami mengusung konsep ‘Belajar Trading Sampai Yakin’? Karena dari hasil riset PT RFB selama 23 tahun mengedukasi masyarakat, kebanyakan orang membeli investasi yang bahkan tidak mereka pahami atau yakini aman karena ‘semangat ikut-ikutan’. Belum punya dasar analisis keuangan dan rencana investasi yang jelas dan terstruktur, ditambah lagi sering terpapar informasi bohong dari media sosial; masyarakat jadi lebih mudah tergiur iming-iming investasi yang too good to be true,” terang Mia Amalia selaku Kepala Cabang PT RFB Semarang.

“Namun, karena hampir mustahil untuk menghalangi masyarakat mengakses internet, maka Literasi Perdagangan Berjangka dari PT RFB Semarang ini sengaja dirancang sebagai program yang efektif dan efisien untuk mencegah terjadinya penipuan investasi yang memakan ribuan korban. Bekerja sama dengan kampus-kampus besar di Semarang dan sekitarnya, program ini kami khususkan terutama untuk meningkatkan kapasitas dan kecerdasan investasi Generasi Z yang akan jadi kunci tercapainya Indonesia Emas di tahun 2045,” imbuhnya.

Satu hal yang membuat program literasi ini berbeda adalah terbentuknya interaksi antara peserta dan konsultan yang intensif dan terus-menerus. Setiap peserta diberikan akses tanpa batas ke akun demo PT RFB agar bisa memahami dengan baik sistem transaksi dua arah di perdagangan berjangka, khususnya produk komoditi bilateral. Pengalaman ini ditujukan agar peserta merasakan dan memahami gejolak market yang sangat dinamis.

“Penting sekali untuk tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mengajak peserta langsung melakukan transaksi jual/beli di harga live market dunia yang tidak pernah berhenti bergerak selama hampir 24 jam. Tujuannya adalah siapa pun yang ingin mulai investasi atau trading harus paham bahwa investasi selalu memiliki risiko yang sebanding dengan potensi keuntungannya. Dengan begitu, investor justru akan lebih mau belajar dan siap secara psikologis sebelum mereka memasuki perdagangan komoditi,” ujar Mia Amalia saat ditemui usai acara.

Mia Amalia juga menjelaskan ada sangat banyak hal yang harus terus diikuti dan dipelajari setiap hari bagi siapa pun yang ingin menjadi investor andal dan profesional. Mulai dari prediksi arah pergerakan market yang bisa tiba-tiba berubah karena pengaruh berita politik dan fiskal, hingga berbagai teknik manajemen risiko untuk kondisi-kondisi di luar prediksi. Itulah mengapa dalam perdagangan komoditi tidak cukup hanya memahami dasarnya, tetapi penting juga untuk mendapat pendampingan dari konsultan yang berpengalaman.

“Sebagai salah satu perusahaan terbaik di bidang komoditi, kami sadar harus turut berkontribusi dalam usaha pemerintah—khususnya kementerian keuangan—untuk mencerdaskan masyarakat agar semakin aktif belajar dan berinvestasi. Program literasi ini akan terus kami dorong ke berbagai kampus agar lebih banyak Generasi Z yang semakin cerdas berinvestasi. Kami harap program ini disambut positif oleh warga Semarang sehingga skala cakupannya bisa semakin luas ke depannya,” tutup Mia Amalia.

Kegiatan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi PT RFB Semarang merupakan bentuk dukungan nyata terhadap program OJK: Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025, di mana tujuan pemerintah adalah mengembangkan berbagai kegiatan literasi keuangan yang dapat diakses oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Rangkaian ini diharapkan bisa menumbuhkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di berbagai lapisan masyarakat sehingga kesejahteraan negara bisa perlahan meningkat dari tahun ke tahun. (Psw)

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *