Semarang Dibanjiri Srikandi Ontelis Indonesia
Semarang JavaMedia.Id – Sekitar 200 ontelis (pesepeda) diantaranya 120 onthelis perempuan yang tergabung dalam Departemen Peranan Wanita ‘Srikandi Ontelis Indonesia’ Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) se-Indonesia, Sabtu (9/11/2024) membanjiri Kota Semarang untuk bersepeda mendatangi beberapa destinasi wisata.
Mereka datang dari luar kota, diantaranya dari Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Papua Selatan.
Kehadiran mereka, menurut Ayumni, Ketua Departemen Peranan Wanita (DPW) KOSTI ‘Srikandi Ontelis Indonesia’ sebagai upaya menjalin silaturahmi antar ontelis perempuan yang ada dalam organisasi besar KOSTI dari seluruh daerah yang tersebar di penjuru nusantara.
“Kami setiap tahun menggelar acara silaturahmi dengan cara bersepeda santai mendatangi destinasi-destinasi wisata. Ini sudah kali kedua, yang pertama di Jogjakarta tahun lalu, dan sekarang di Kota Semarang. Di Kota ini kami mengunjungi Kampung Djadoel Kampung Batik Semarang, Museum Mandala Bhakti dan Lawang Sewu. Di hari kedua kami akan mengeksplore Kota Lama Semarang,” ungkap Ayumni.
Sementara Bob Riza, Ketua KOSTI Jawa Tengah yang menyertai rombongan menyambut gembira kehadiran para Srikandi Ontelis Indonesia. “Kami sangat gembira menyambut mereka. Tentu ini kehormatan bagi kami selaku pengurus KOSTI Jawa Tengah. Kegiatan ini selain sebagai ajang silaturahmi, juga sarana mengenalkan potensi wisata yang ada di Semarang,” ungkap Bob.
Mereka menurut Bob datang dari berbagai Kota yang ada di Indonesia tanpa sepeda. Ada pun sepeda yang digunakan disediakan KOSTI Jawa Tengah.
“Sepedanya paling tua kira-kira tahun 1940-an. Ada yang buatan Belanda seperti Fongers dan Gazelle dan buatan Inggris antara lain Raleigh dan London Taxi. Bahkan juga sepeda tua bikinan China seperti Poenix juga banyak digunakan,” kata Bob.
Salah satu peserta dari Merauke Papua, Yahya Yunus menyampaikan kesan mendalam mengikuti kegiatan mengawal Srikandi Ontelis dari ujung Timur Indonesia. “Ini sangat luar biasa karena menjadi sarana silaturahmi para ontelis se Indonesia. Kita jadi bias bertukar pengalaman dan pendapat. Di Semarang ini kita juga bisa mendatangi tempat-tempat wisata yang menarik seperti Kota Lama,” kata Yahya Yunus.
Dia berharap kegiatan ini akan terus berlangsung tiap tahun dan Papua siap menerima para ontelis dari seluruh Indonesia. (Vijay)