Setiap Hari Pers Nasional Selalu Teringat Para Sahabat Wartawan

Semarang, Javamedia – Adalah Kombes Pol Drs Achmad Yudi Suwarso SH MH yang selalu diingat para wartawan senior di Kota Semarang. Alasannya belum ada yang bisa menggantikan kedekatannya kepada wartawan peliput di lingkungan Poltabes (sekarang Polrestabes) Semarang.

Yudi di tahun 2001 masih berpangkat Kompol saat itu menjabat Kasat Serse Poltabes Semarang. Sebagai lulusan Akabri 1989, profilnya memang sangat sederhana dan selalu membaur dengan insan pers yang bertugas memberitakan kejadian yang ditangani Poltabes Semarang.

Bidang Serse yang menangani kejahatan atau kriminalitas sangat menarik diberitakan teman-teman pers. Boleh dikata berita paling favorit yang ditunggu pembaca.
Saat itu media cetak sangat berlomba untuk mendapatkan informasi, dan sosok Yudi dikenal tidak pelit memberi informasi. “Pak Yudi itu selalu tahu kebutuhan dan yang sedang kami tunggu. Ekspos kasus hamper setiap hari ada dan kasusnya bagus-bagus. Karena wartawan kala itu banyak yang tak mau ketinggalan, mereka banyak yang nyanggong (menunggu) di ruang kerja Kasat Serse. Seolah rela jadi penunggu kantor, meski yang punya sedang keluar. Dan Pak Yudi membebaskannya karena percaya wartawan,” ungkan Chandra AN, wartawan foto Harian Sore Wawasan kala itu.

Hal ini juga diakui oleh Tahroji, wartawan kriminal harian Meteor kala itu. Tahroji dikenal lebih jago dalam mengakses informasi karena mampu menembus jaringan yang ada di kamar Mayat RSUP dr Kariyadi. Tahroji selalu mendapat berita nomor satu ketika ada mayat penjahat yang ditembak polisi masuk kamar mayat. Setelah memotret wajah mayat, langsung mengkonfirmasinya kepada Kompol Yudi selaku Kasat Serse.

Diakui oleh Yudi yang kini menjabat Kabagluhkum Divkum Polri berpangkat Kombes, bahwa wartawan pada saat itu memiliki peranan besar terhadap cipta kondisi Kambtibmas di wilayah hokum Poltabes Semarang. Berita-berita penanganan kasus kejahatan oleh kepolisian berhasil diberitakan secara masiv. Terutama hingga detil dampak yang diterima pelaku kejahatan.

“Meteor sering memberitakan dengan foto-foto penjahat yang ‘terlelap’ di kamar mayat. Bahkan kaki-kaki yang bolong oleh timah panas juga tak luput dari pemberitaan. Spontan traffick kejadian kriminal menurun drastis. Demikian juga kasus tawuran pelajar. Saya ingat itu, makanya tidak bisa melupakan kawan-kawan wartawan di manapun tempat,” ujar Achmad Yudi Suwarso.

Kedekatannya dengan wartawan inilah yang membuatnya selalu terbuka. Bahkan ruang kerjanya pun 24 jam terbuka bagi wartawan. Sampai isi kulkas pun juga terbuka untuk wartawan.

Imam, staf pribadinya pun mengaku setiap hari diminta belanja buah dan makanan ringan oleh Kasat Serse hanya untuk menjamu wartawan. “Pesan bapak jangan sampai ada wartawan yang lapar atau mencari buah di kulkas tapi kosong. Buah dan air mineral gelas adalah wajib ada dan tak boleh kosong,” ujar Imam yang kini telah pension.

Meski kini bertugas di Jakarta dan sebentar lagi pensiun, Yudi masih sering mengumpulkan dan mengundang wartawan saat dirinya pulang ke Semarang di rumah mertuanya, di Kawasan Petompon Semarang. Ada alasan mengapa dia suka berkawan dengan wartawan. Alasannya wawasannya luas dan memiliki jaringan banyak.

Maka setiap dirinya tahu ada Peringatan Hari Pers Nasional, selalu ingin mengucapkan selamat dan ingin menemui insan pers di mana tempat pernah dia dibantu.

“Semoga setelah nanti pension, kita bisa bertemu intens kembali. Insya Allah saya akan meneruskan pengabdian saya kepada masyarakat. Melalui jalur apa saja, bisa olahraga seperti sepak bola, atau social kemasyarakatan. Saya akan menjumpai lagi kawan-kawan,” katanya. (Ranger)

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *