Stimulasi Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Perikanan Tebar 3000 Benih Ikan Nila
SEMARANG, JAVAMEDIA.ID-Pemerintah Kecamatan Semarang Timur bersama Dinas Perikanan Kota Semarang melakukan tebar benih ikan untuk mendukung pemberdayaan ketahanan pangan di kalangan masyarakat. Kali ini, 3000 benih Ikan Nila ditebar di kolam ikan area mix farming yang berada di Bala Keselamatan Panti Werda Usia Bathany Kelurahan Bugangan Semarang Timur, Selasa (18/10).
Lokasi tersebut merupakan lahan milik Yayasan Panti Werda Usia Bathany yang tidak terpakai. Kemudian dibersihkan oleh masyarakat Kelurahan Bugangan dan difasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sebagai tempat pelatihan masyarakat sekitar.
Sub Koordinator Pembenihan Perikanan Budidaya, Bekti Munjazanah mengatakan pihaknya melakukan penyebaran benih ini sebagai stimulan pemberdayaan masyarakat yang berminat dalam budidaya ikan. Kali ini benih yang disebar merupakan Benih Ikan Nila sejumlah 3000 benih.
“Ini merupakan program rutin, biasanya kita berkoordinasi dengan pemangku wilayah dengan lurah atau camat. Kebetulan kali ini bertempat Kelurahan Bugangan Kecamatan Semarang Timur Ada 3000 Benih Nila yang kita sebar,” jelasnya usai melakukan penyebaran benih ikan nila di Bala Keselamatan Panti Werda Usia Bathany Kelurahan Bugangan Semarang Timur, Selasa (18/10).
Lebih lanjut, Bekti menyampaikan masyarakat Kota Semarang bisa mengajukan permohonan apabila berminat untuk melakukan pemberdayaan ikan kepada Dinas Perikanan melalui pemangku wilayah masing-masing.
Nantinya, Dinas Perikanan Kota Semarang akan melakukan seleksi dengan melakukan survei langsung kepada media yang digunakan oleh pemohon.
Ia menambahkan, Dinas Perikanan Kota Semarang membantu untuk stimulan. “Jadi, biasanya tidak bisa memberikan terlalu banyak, karena nanti untuk kelanjutannya biar masyarakat juga berusaha untuk mandiri dan jika budidayanya berhasil akan kita bantu dengan pelatihan-pelatihan yang menunjang,” jelasnya.
Bekti menyebut Kota Semarang memiliki peminatan pada tiga jenis. Yakni Ikan Lele, Ikan Nila dan Ikan Karper.
Diakuinya, ketika ada permintaan atau surat masuk biasanya sudah memiliki minat dengan salah satu ikan nanti kita sesuaikan. Saat ini tergantung dari media yang pemohon punya, karena kalau dari nol mereka minta benih nanti mereka bingung mau ditaruh di mana.
“Seumpama kalau ada media pun kita survei dulu apakah layak untuk media budidaya atau tidak,” tuturnya.
Sementara itu Camat Semarang Timur, Kusnandir menyebut lokasi ini adalah lingkungan mix farming yang dimanfaatkan oleh masyarakat utamanya untuk pemberdayaan masyarakat baik perempuan maupun laki-laki. Ia ingin membuat lokasi tersebut tidak hanya berisi tanaman sayur tapi juga terdapat perikanan.
Harapannya ke depan masyarakat yang kami latih di sini bisa mengaplikasikan ditempat masing-masing dengan lahan yang dimiliki di depan, kata dia, atau di belakang rumahnya.
“Disamping itu, ini juga tempat wisata ya, biar warga kesini khususnya ibu-ibu PKK, Karang Taruna berlatih disini untuk bagaimana cara memanfaatkan lahan yang dulunya penuh dengan rumput kita bersihkan menjadi tempat pertanian campuran atau mix farming,” ungkapnya. *)