Tim PKM-KC Polines Ciptakan Aplikasi Android Deteksi Kandungan Gula Pada Produk Kemasan Berbasis OCR

Semarang JavaMedia.ID – Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC) berhasil luncurkan aplikasi inovatif yang bertujuan membantu masyarakat dalam memantau asupan gula yang diberi nama Glukosaw. Aplikasi Glukosaw dirancang untuk memberikan peringatan dan informasi terkait kandungan gula pada produk kemasan, terutama untuk penderita diabetes.

“Tren cuci darah pada kalangan muda akhir-akhir ini membuat saya prihatin, apalagi banyak teman-teman di sekitar saya yang mengonsumsi minuman manis tanpa tahu kandungan gula dari minuman tersebut. Setelah diskusi dengan pembimbing saya pak Mardiyono dan pak Afandi, kami membuat aplikasi yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kandungan gula dari produk yang ingin mereka konsumsi” kata Muhammad Haidar Alfathin, selaku pencipta aplikasi Glukosaw, Rabu (7/8/2024) di Kampus Polines Tembalang Semarang.

Dengan hanya mengambil gambar tabel nilai gizi pada produk kemasan makanan atau minuman, teknologi Optical Character Recognition (OCR) akan secara otomatis membaca dan menampilkan informasi kandungan gula dalam bentuk teks dan suara.

Fitur ini mengkategorikan kandungan gula menjadi empat tingkatan, ditandai dengan huruf A hingga D. Kategori A menunjukkan bahwa produk tersebut aman dikonsumsi karena mengandung kurang dari 0,5 gram gula. Kategori B berarti produk mengandung antara 0,5 gram hingga 6 gram gula, kategori C antara 6 gram hingga 12 gram, dan kategori D menunjukkan bahwa produk mengandung lebih dari 12 gram gula, yang sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Pemberian label indikator gula ini menurut Haidar telah disesuaikan dengan rekomendasi WHO dan Kemenkes, serta regulasi BPOM No.1 Tahun 2022 dan BPOM No. 26 Tahun 2021. “Di sisi lain, Kemenkes, menyarankan bahwa konsumsi gula harian tidak boleh lebih dari 50 gram per hari, atau setara dengan empat sendok makan.

Bersamaan dengan menampilkan hasil pemindaian, aplikasi ini juga memberikan peringatan tambahan melalui getaran dan suara. Ketika kandungan gula dikategorikan dengan huruf C atau D, aplikasi akan memberikan peringatan berupa getaran dan peringatan suara melalui fitur Text-to-Speech. Fitur ini memanfaatkan teknologi AI untuk menganalisis informasi secara akurat dan menyampaikannya dalam bahasa yang mudah dipahami oleh pengguna. Fitur getaran dan suara ini dirancang untuk memberikan peringatan cepat dan intuitif kepada pengguna mengenai kadar gula yang tinggi supaya dapat membantu pengguna yang memiliki gangguan penglihatan,” ungkap mahasiswa yang menerima penghargaan prestasi di Dies Natalis ke-42 Polines.

“Aplikasi ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat yang masih kebingungan dalam membaca label nilai gizi, hasilnya yang ditampilkan juga sesuai dan mudah dipahami. Aplikasi ini membantu sekali, apalagi banyak makanan atau minuman kemasan itu yang kandungan gulanya tinggi jadi ini merupakan langkah yang baik agar masyarakat lebih mudah menjaga asupan gula sehari-hari” ujar Dr. Rahmi Handayani, dokter poliklinik Politeknik Negeri Semarang yang memberikan pendapatnya.

“Dengan aplikasi ini, kami berharap dapat memberikan kemudahan bagi konsumen, terutama bagi penderita diabetes, dalam memantau asupan gula mereka sehari-hari. Kami percaya bahwa teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam mendukung kesehatan masyarakat,” ujar Mardiyono selaku dosen pembimbing.

Saat ini tim Glukosaw yang terdiri dari Muhammad Haidar AF, Achmad Muchibin, Zulfa Rosya N R, Aufaa Hamiidah, dan Fasya Namila T sedang mengikuti perlombaan PKM-KC 2024 yang diselenggarakan Kemenristekdikti melalui Ditjen. Belmawa (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan).

Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga pola asupan gula harian dengan mengonsumsi produk yang lebih sehat (kandungan gula yang aman untuk kesehatan) dan mendorong produsen minuman untuk turut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan asupan gula melalui produk-produk yang lebih sehat.

Inovasi ini merupakan wujud komitmen mahasiswa POLINES dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi terbarukan. (Gam)

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *