Anak-anak Pejuang Eks Tentara Pelajar Gelar Sadranan di Makam TP Bergota Semarang

SEMARANG JAVANEDIA.ID – Angkat topi menyaksikan anak-anak para pejuang eks Tentara Pelajar TNI Brigade 17 berkumpul di area pemakaman para orang tua mereka untuk memanjatkan doa menggelar pengajian lalu dilanjutkan bersih-bersih makam dan tabur bunga.

Mereka datang dari berbagai tempat yang terpisah, bahkan mereka juga jarang bertemu karena faktor tempat tinggal yang jauh, tapi mereka menyempatkan demi penghormatan dan darma bakti mereka kepada orangtua yang telah meninggal.

Para anak pejuang Tentara Pelajar (TP) ini meski sudah banyak menyebar, namun mereka tetap disatukan dengan Korps orang tua mereka. Maka tidak mengherankan bila nama-nama seperti Kompi Marwoto, Detasemen II hingga Mas TRIP, masih terus menggema sebagai wadah mereka mengeratkan silaturahmi.

Para anak cucu TP ini juga memiliki tugas tanggung jawab meneruskan apa yang menjadi cita-cita dan harapan orang tua mereka. Salah satunya adalah menjaga silaturahmi sesama keluarga besar eks Tentara Pelajar.

Tentara pelajar dulu merupakan barisan para pelajar yang mengabdikan dirinya sebagai pejuang dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan. Tak sedikit mereka yang masih usia belasan tahun gugur dalam pertempuran dengan tentara Belanda yang menguasai kembali Indonesia kala itu.

Karena tidak memiliki ahli waris akibat gugur di usia muda, maka para teman-teman seperjuangan dan keluarga besar ini lah yang masih eksis mengurus makam-makam mereka. Bahkan di Kota Semarang, mereka eks TP juga memikirkan adanya makam keluarga besar TP yang ada di TPU Bergota. Diantaranya ada Makam anggota Kompi Marwoto, Detasemen II dan Mas TRIP.

Kini menjelang Ramadhan, para anak cucu eks Tentara Pelajar Brigade 17 menggelar pengajian dan doa bersama di TMP Giri Tunggal Semarang. Kegiatan yang digelar Sabtu (4/3) kemarin dilanjutkan bersih-bersih makam dan tabur bunga.

Indah, salah satu koordinator kegiatan mengatakan acara serupa rutin diselenggarakan setiap tahun. Namun karena adanya Covid-19, kegiatan sadranan Keluarga Besar eks TP sempat ditiadakan selama 2 tahun.

“Kami bersyukur situasi sudah normal kembali sehingga bisa digelar. Kegiatan pertama kali lakukan di TMP Giri Tunggal. Setelah itu di Makam TP Bergota,” ujar Indah.

Kegiatan didukung sepenuhnya oleh para keluarga besar dan ahli waris eks pejuang tentara pelajar. Belum lama ini menurut Indah juga usai melakukan pemugaran beberapa makam. Antara lain mengganti batu nisan dan pemancangan bambu runcing yang dilakukan Macab LVRI Kota Semarang dipimpin Kamacab Kol Purn Bambang Priyoko.

Kegiatan ini menurut Indah sesuai yang diamanatkan para orang tua. Agar setelah mereka semua meninggal dunia tetap menjalin ikatan keluarga. Selain itu para anak-anak lah yang melanjutkan semangat perjuangan dan bisa menjadi teladan bagi generasi muda bangsa lainnya.

Bimbong Yogatama, salah satu anak veteran TP dari Kompi Marwoto menyatakan bahwa anak-anak eks pejuang TP masih menjaga tradisi yang diturunkan oleh para ayahanda mereka. Jalinan persaudaraan yang terbentuk di kancah perjuangan seolah tak boleh padam dan harus terus menyala dan hidup di sanubari para ahli waris.

“Makam-makam inilah merupakan monumen yang telah menyatukan kita sebagai anak cucu tentara pelajar. Kebanggaan ini hendaknya tidak saja milik kami, namun juga milik seluruh bangsa Indonesia,” ujar Bimbong Yogatama. (Ranger)

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *