“Fragile!”, Pendemo Minta Agar Tidak Dibanting Aparat

Semarang JavaMedia.Id – Demo #Indonesia Gelap di Semarang diwarnai aksi unik para pendemo yang notabene mahasiswa berbagai perguruan tinggi.
Agar tidak dibanting oleh aparat, sebagian mahasiswa peserta aksi demo #IndonesiaGelap mengenakan lakban bertulis “Fragile” (rentan) pada lengan kiri. Maksudnya agar terhindar dari tindakan kekerasan aparat. “Biar kami tidak dibanting-banting aparat,” kata salah satu pengunjuk rasa dari Undip.
Hampir semua peserta demo bahkan mengenakan pita di lengan menyesuaikan kebijakan masing-masing kampusnya.
Hari kedua unjuk rasa # Indonesia Gelap yang berlangsung di Jalan Pahlawan Semarang atau depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (18 /2/2025) berlangsung kondusif. Meski begitu semakin sore suasana menunjukkan ketegangan di garis depan dimana peserta aksi dari elemen semua perguruan tinggi di Semarang berada di baris paling depan behadapan dengan aparat.
Meski begitu aksi membakar ban bekas tepat di gerbang pun tidak bisa dihindari. Mahasiswa bahkan menyiapkan kotoran sapi di gerbang.
Melihat situasi memanas di tengah berlangsungnya orasi, aparat tampak masih menahan diri. Meski sempat dihalau aparat.
Aksi demo mahasiswa yang menyikapi situasi terkini di Indonesia digelar serentak di seluruh Indonesia. Di Semarang elemen mahasiswa seperti mahasiswa Undip, Polines, Unnes, Upgris, Udinus, Unnisula, bahkan juga dari GMNI, PMII, HMI ikut ambil bagian.
Perwakilan BEM masing pergurusn tinggi menyerukan
dalam orasinya bahwa Indonesia hanya bisa diselamatkan hanya dengan satu cara yaitu relvolusi, dan serta merta seluruh peserta demo berteriak Revolusi! Revolusi! Hidup Mahasiswa!”
Sampai menjelang magrib, suasana demo berangsur mendingin. Situasi lalu lintas di jalan protokol jalan Pahlawan tetap lancar dan diberlakukan satu arah.
Pengamanan Demo Mahasiswa di Semarang ini dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Semarang Kompes Pol M Syahduddi SIK MSi dengan menurunkan Satuan Dalmas ditambah kekuatan Brimob Polda Jateng dan Unit Satwa.
Bahkan Satlantas Polrestabes menurunkan anggotanya untuk merekayasa arus lalu lintas agar tak mengakibatkan kemacetan yang mengganggu warga. (Iss)