Gowes Bareng Napak Tilas Perjuangan Kota Semarang Diikuti 200 Pesepeda

Javamedia Semarang, Kurang lebih 200 pesepeda dari berbagai komunitas gowes Kota Semarang melakukan Gowes Bareng bertajuk Gobar Semar ’22. Para peserta gowes sudah berkumpul di Perum Klipang Green Sejak pukul 05.30 wib. Sebelum berangkat gowes secara informal acara dimulai dengan upacara singkat, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan diakhiri doa.

Keakraban dan kebersamaan para peserta semakin terasa saat para peserta melakukan Adu yel-yel antar komunitas sebelum berangkat. Setiap komunitas menampilkan yel-yel andalan mereka dengan penuh antusias.

Tepat pada pukul 06.00 wib para pesepeda yang mengenakan berbagai warna kostum khas masing-masing komunitas ini melakukan start dan menyusuri rute, mulai dari makam Sayuto tokoh Pertempuran 5 Hari Semarang di TPU Ketileng, Tugu Peluru di Markas Medan Tenggara di Tegal Kangkung, masuk arteri Soekarno-Hatta, Kota Lama.

Setelah melewati Kotalama peserta berhenti sejenak di titik 0 km kota Semarang di depan Gedung Papak. Mereka melakukan regrouping dan berfoto bersama. Kemudian dilanjutkan menuju kantor Balaikota Semarang di jalan Pemuda dan berakhir di TMP Giri Tunggal untuk ziarah dan makan siang bersama dan membagi doorprize.

Selama perjalanan, Chandra AN, pimpinan Photocycle bertindak sebagai pemandu. Lewat toa, dia menjelaskan titik-titik yang menjadi lokasi bersejarah dalam Pertempuran 5 Hari Semarang. 

Chandra berharap acara gobar ini bisa berlanjut dengan gobar-gobar tematik lagi di lain waktu. “Dengan acara tematik seperti ini, kita bukan saja mencari sehat dengan bersepeda, melainkan ikut merawat ingatan pada sejarah perjuangan para pahlawan yang telah memberikan kemerdekaan kepada kita. Ikon sejarah seperti ini, saya pikir sangat pas untuk dipilih jadi tema kegiatan dari gobar antar komunitas gowes di waktu-waktu mendatang,” katanya.

Wahyudin, ketua Katahati, yang menjadi penggagas acara gowes bareng juga merasa senang dan puas karena acara dapat terselenggara dengan baik dan sesuai rencana. 

“Kedepan kami punya ide bagaimana para goweser berkumpul dalam satu wadah paguyuban, tanpa meninggalkan identitas komunitas masing-masing. Alhamdulilah, ide ini direspon antusias teman-teman sehingga kegiatan ini dapat terlaksana,” ungkapnya. 

Sementara punggawa Soto Bangkong Cycling Club (SBCC), Suparyono mengaku surprise dan bangga acara dapat berjalan lancar dan aman. 

“Luar biasa, cuaca cerah dan para pesepeda sangat antusias, dan harus diacungi jempol, para pesepeda bisa tertib dan tidak memacetkan jalan. Ini harus kita syukuri,” ujar pensiunan polisi ini.

Ketua Ronggolawe, Purwito yang akrab disapa Mbah Pur, puas dengan gowes bareng perdana kali ini, apalagi tema yang dipilih adalah tema sejarah perjuangan para pahlawan.

“Saya senang dan tema sejarah ini cocok, karena kita jadi tahu dan Napak tilas perjuangan para pemuda Semarang tempo dulu dalam menghadapi para penjajah,” tandas pria sepuh yang masih terlihat sehat dan bugar ini.

Acara ini diikuti oleh lima komunitas gowes kota Semarang yaitu Ronggolawe, SBCC, Sinwa, Katahati dan Photocycle Community. Pada Gobar berikutnya tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi komunitas yang ikut. ***

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *