Kecamatan Semarang Timur Kembangkan Urban Farming berkonsep Healing

Semarang, Javamedia – Salah satu program Pemkot Semarang adalah menggencarkan pertanian perkotaan atau urban farming di seluruh kantor kelurahan dan kecamatan se-kota Semarang. Salah satunya di Kantor Kecamatan Semarang Timur yang mengembangkan urban farming dengan konsep healing, Selasa (1/2).

Taman kantor Kecamatan Semarang Timur yang sebelumnya dipasang urban farming dengan galon bekas mulai dibenahi lagi, 20 petugas kebersihan yang dikomandoi langsung oleh Camat Semarang Timur, Kusnandir melakukan penambahan hiasan taman dengan portal selamat datang yang terbuat dari pohon yang tumbang, ditambahkan pula kolam ikan nila, pavingisasi taman, dan penambahan media tanam dengan barang bekas. Selain itu, koleksi tanaman hias seperti Rumput Papua juga ditambahkan.

Kusnandir

Camat Semarang Timur, Kusnandir kembangkan urban farming dengan koleksi tanaman hias Rumput Papua

Camat Semarang Timur, Kusnandir, menjelaskan penataan lahan untuk membuat urban farming dengan konsep healing tidak hanya menanam sayur-sayuran dan buah-buahan saja. Namun bisa juga dengan menanam tanaman hias seperti rumput papua.

“Rumput Papua ini usaha untuk memperindah dan menambah ekonomi. Nantinya tanaman ini bisa dibudidayakan oleh warga,” katanya.

Diakuinya, Rumput Papua ia dapatkan dari Amerika secara online. “Ketika itu saya beli Rp 20 ribu, Rumput Papua ini aslinya dari Amerika, bisa dibudidayakan di iklim tropis dan cocok sekali untuk hiasan meja,” katanya.

Kolam ikan

Pembuatan kolam untuk budidaya ikan Nila dan Wader sekaligus sarana healing

Perawatan Rumput Papua sangatlah mudah, yakni menyiramnya dua hari sekali. Jika sudah banyak bisa dipecah-pecah dipindah ke pot lain. “Kalau sudah besar dan banyak ini bisa dijual dengan harga Rp 250 ribu,” katanya.

Selain itu, di sekitar taman terdapat kolam dari terpal yang diisi oleh ikan nila, dan wader pari. “Konsepnya untuk membuat sambel wader, ya,” katanya.

Ia mengajak 10 lurah se-Kecamatan  Semarang Timur untuk melakukan urban farming. Lurah Rejosari, Ema Nurhayati mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik sekali. Selain merawat lingkungan, juga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan. “Lingkungan jadi indah, dan menambah feel positif untuk penyegaran baik fisik maupun non fisik,” ujarnya. *)

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *