Lima Tips Bersepeda Bagi Goweser Usia 50 Tahun Keatas
Javamedia.id – Olahraga bersepeda salah satu olahraga yang digemari semua kalangan, Baik pria maupun wanita dari usia anak-anak hingga usia lanjut. Meskipun bersepeda menyenangkan, tetapi ada bahaya juga yang mengancam dibaliknya. Setiap pesepeda harus memahami batas kemampuan fisiknya sendiri agar tidak collapse saat bersepeda.
Kebanyakan orang mengalami puncak biologis antara usia 20 dan 35 tahun. Setelah itu, orang mulai mengalami kelemahan otot dan fungsi jantung dan paru-paru pun melemah.
Seiring bertambahnya usia, kapasitas latihan dan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik secara intens pun menurun.
Namun, bersepeda justru bisa memperlambat perkembangan penuaan. The Guardian melaporkan pada sebuah studi yang membandingkan pengendara sepeda antara usia 55 dan 79 dengan sekelompok orang dewasa yang sehat yang tidak berolahraga secara teratur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendara sepeda mengalami penurunan massa otot yang lebih lambat daripada mereka yang tidak berolahraga.
Ada juga manfaat lain dari bersepeda seperti menjaga tingkat testosteron yang stabil pada pria, menjaga tingkat lemak tubuh dan mengendalikan peningkatan kadar kolesterol.
Satu temuan penting adalah bahwa bersepeda juga meningkatkan kekebalan tubuh. Seiring bertambahnya usia, timus yaitu organ yang menghasilkan sel-T, menyusut. Sel-T berpartisipasi dalam respons imun terhadap antigen. Pengendara sepeda dalam penelitian ini tampaknya memproduksi sel T sebanyak individu yang masih muda.
Dalam studi lain, para peneliti menemukan bahwa peserta yang menjalani pelatihan interval secara signifikan mengubah tingkat aktivitas gen yang memengaruhi kesehatan mitokondria. Pengendara sepeda di pada studi ini menunjukkan hasil yang sangat menonjol. Dengan kata lain, penurunan kesehatan sel otot, yang berhubungan dengan penuaan, dapat diminimalkan pada individu-individu ini.
Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam BMJ menemukan bahwa orang yang secara teratur bepergian dengan sepeda memiliki risiko kematian yang lebih rendah, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
Dengan manfaat yang besar bersepeda ini juga perlu diperhatikan beberapa tips tertentu bagi pesepeda usia lanjut (diatas 50 tahun), karena faktor usia akan membuat tubuh lebih rawan ketimbang pesepeda muda yang notabenenya memiliki fisik yang lebih prima. Lalu bagaimana tipsnya ? Berikut ini tipsnya :
Pertama, Sebisa mungkin gunakan parameter pengukur kondisi badan. Yg paling penting Heart Rate Monitor (pengukur detak jantung). Pastikan jangan melampaui 220-usia. Misal usia 50 tahun. Max 220-50 = 170 bpm (denyut per menit). Usahakan untuk safety di bawah itu.140-150 atau lebih rendah adalah bijaksana.
Sekali-sekali untuk yang terlatih bisa mendekati angka max. Semakin jauh jarak yg akan ditempuh sebaiknya zona HR rata-rata juga semakin rendah. Bersepeda sekitar 45 menit – 1 jam dengan intensitas power sedang-sedang saja sudah mencukupi.
Kedua, Pastikan cukup konsumsi air selama bersepeda secara kontinyu untuk menggantikan keringat. Keringat yang kontinyu akan menghasilkan efek dehidrasi. Akibatnya kekentalan darah akan cenderung meningkat yang akan meningkatkan beban kerja jantung & berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam darah. Ini yg ditengarai cukup banyak insiden pesepeda & pelari yang collapse waktu beraktifitas. Bila jaraknya cukup jauh seperti touring, pastikan minuman isotonik dgn pengganti ion tubuh juga terpenuhi dan asupan nutrisi cukup sepanjang perjalanan.
Ketiga, Tidur yang cukup sebelum gowes, setidaknya 6 jam. Mengatur pola istirahat yang cukup merupakan hal penting. Jika kita bersepeda saat tubuh lelah karena kurang istirahat maka akibatnya bisa fatal. Ingat selain olahraga, tubuh kita juga butuh istirahat tang cukup dan istirahat yang berkualitas.
Keempat, Konsumsi makanan yang sehat. Makanan yang kita konsumsi berpengaruhi terhadap kondisi kesehatan kita. Alangkah baiknya memilah makanan sehat apalagi jika memang sudah berusia lanjut. Selain itu isi perut sebelum bersepeda juga wajib dilakukan agar menghasilkan energi ketika bersepeda.
Kelima, Kenali batas kemampuan diri sendiri. Tubuh kita biasanya akan memberikan sinyal dan tanda tertentu jika kita mendekati batas maksimal kemampuan fisik kita. Sebetulnya tidak hanya pesepeda yang sudah berumur saja. Bagi semua pesepeda yang bukan sedang dalam program latihan atlet sepeda, bersepeda melebihi batas kemampuan fisik kita akan berbahaya karena bisa mengakibatkan serangan jantung. *)