SD Kebondalem Semarang Siapkan Ketahanan untuk Hadapi Krisis Pangan

Javamedia Semarang – SD Kebondalem Sambiroto Semarang dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia menyelenggarakan Lomba memasak Olahan Singkong di kampus Sambiroto, Selasa (15/11/2022).

Lomba ini diikuti oleh 9 Tim mewakili orang tua murid dari TK, SD hingga SMP yang sudah tersaring di masing-masing kategori.

Suster Krista Yustina Susilawati PI SSos MA, kepala Sekolah SD Kebondalem 2 Sambiroto mengungkapkan lomba sengaja digelar dalam rangka mengedukasi siswa-siswi beserta para orang tua akan pentingnya membekali kemampuan memasak olahan singkong agar bisa menjadi makanan alternatif selain beras.

“Hal ini penting kami sosialisasikan atau perkenalkan mengingat potensi ancaman krisis pangan yang diprediksi akan mengancam dunia. Indonesia sebagai negara tropis yang menyediakan banyak sumber pangan, tentu masyarakatnya harus memiliki kemampuan untuk memberdayaan potensi-potensi bahan makanan untuk menghadapi ancaman krisis pangan. Kita ambil contoh pohon singkong yang mudah di tanam di sekitar kita. Keberadaannya tentu sangat membantu menyediakan sumber pangan selain beras. Kini melalui lomba memasak ini, para orang tua murid diminta menampilkan kreatifitas memasak olahan singkong agar bisa menjadi makanan alternatif yang sejak kini bisa diperkenalkan ke anak-anak. Harapannya apabila terjadi krisis pangan, kita akan lebih siap karena memiliki bekal kemampuan menanam dan mengolah makanan selain beras,” ujar Suster Krista Yustina Susilawati.

Paulus Pangka SH, Ketua Mitra (Komite) SD Kebondalem 2 menyampaikan dukungannya atas upaya sekolah membekali pengetahuan terhadap sumber makanan alternatif selain beras kepada para orang tua dalam rangka menyiapkan diri menghadapi potensi krisis pangan.

“Tentu kami sangat mendukung, kami menyadari perlu karena di daerah-daerah lain sudah terjadi. Indonesia adalah negara yang kaya raya akan sumber daya alamnya. Termasuk penyedia bahan pangan yang lengkap. Semua bisa diolah menjadi bahan pangan pengganti beras, sehingga kita tidak perlu mengimport bahan makanan dari negara luar. Apa yang kita punya harus diberdayakan,” ujar Paulus Pangka.

Diantara makanan olahan, ada yang memuat Singkong Gulung atau semacam roti bolu gulung tapi terbuat dari singkong dengamn taburan kelapa parut. Lalu ada singkong parut goreng namun diisi oleh keju, strawberry, coklat dan selai nanas. Adapula korket singkong denga nisi ayam cingcang dan nugget singkong yang menarik perhatian anak-anak untuk sarapan pagi.

Atik (46) orang tua murid mengatakan sangat senang bisa terpilih sebagai salah satu wakil dari orang tua siswa yang mengikuti Lomba Memasak Olahan Singkong. Alasannya bisa berbagi pengalaman dalam mengolah dan menyediakan makanan sehat dari olahan non beras. “Semoga ini bisa digelar setiap saat sebagai sarana untuk belajar menciptakan resep-resep kreatif. Harapannya selain bisa untuk memasak sendiri juga bisa untuk dijual,” ungkap Atik. ( Nugi )

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *