Waskita Karya Bersama Disnaker Jateng Gelar Pelatihan, Sertifikasi Pekerja Konstruksi

Javamedia, Semarang – PT Waskita Karya bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan pelatihan singkat dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi untuk pertama kalinya di kantor BLT Jateng jalan Brotojoyo No 2 Semarang pada Jumat (18/11/2022).

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kepala disnakerstrans  provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari, dan para pemateri yaitu Annas Maghfuri, project manager PT Waskita Karya, Ganang Rosyadi dari Praktisi Desain Interior, Medianto Senior Arsitek, Adri Cahyo Novianto Site Commercial Administration and Risk Manager PT Waskita Karya, Arief Subakti Arianto dari Seko Mortar Estrich, Bayu Aji Prabowo dari Konsultan Kementrian PUPR BPPW Jateng, dan Ade Irni dari Nippon Paint.

Waskita-karya

Suasana Pelatihan dan Sertifikasi Para Tenaga Kerja Konstruksi di BLT Jateng

Pelatihan ini diikuti 50 tenaga kerja dengan keterampilan dan 70 tenaga kerja desain interior. Kegiatan yang merupakan CSR dari PT Waskita Karya ini diikuti oleh mayoritas tenaga kerja yang berasal dari kalangan mahasiswa teknik sipil dan dilatih langsung oleh pekerja profesional dari PT Waskita.

“Ini kolaborasi yang bagus antara CSR-nya PT Waskita dengan Pemprov Jateng dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja. Mahasiswa terlibat, pekerja profesional terlibat,” kata Ganjar Pranowo saat memberikan motivasi dalam acara tersebut.

Ganjar mengatakan bahwa tantangan global butuh SDM yang berkualitas, bukan yang malas, tapi yang membangun integritas. Meningkatnya kualitas tenaga kerja dengan adanya pelatihan yang diberikan juga dapat meningkatkan kesejahteraan para tenaga kerja. Jika kualitas tenaga kerja dan hasil pekerjaannya baik, maka upahnya pun juga tinggi sesuai standar pengerjaannya.

“Maka mereka akan diakui kualitasnya baik. Kalau kualitas baik, maka kamu akan digaji tinggi dan pekerjaan kita dihargai dan diakui. Pasti rakyat ikut senang,” ucap Ganjar.

Poppy Sukmawati sebagai kepala unit TJSL ( tanggung jawab sosial dan lingkungan) PT Waskita Karya mengatakan bahwa pelaksanaan CSR ini Sesuai dengan arahan kementrian BUMN dalam program prioritas di bidang pendidikan utamanya di bidang konstruksi

“Pelatihan ini adalah Pertama kali kita berkolaborasi dengan Balai latihan kerja kali ini dengan Disnaker Jawa Tengah. Kami berharap kegiatan ini bisa jadi pilot project dan kedepannya kita bisa bekerjasama dengan balai latihan kerja lain di provinsi-provinsi lain untuk menciptakan pekerja yang mempunyai skill lebih berkualitas.” Ungkapnya.

Poppy juga menambahkan, “Pelatihan dan settifikasi hari ini khusus tentang desain interior untuk mahasiswa dan enterpreneur saja, nanti selanjutnya kita akan ada pelatihan khusus untuk para pekerja konstruksi seperti mandor, tukang dan lainnya.”

Waskita-karya

Para pembicara pelatihan pekerja konstruksi saat penyampaikan materi desain interior

Sementara itu Annas Maghfuri Project Manager PT Waskita Karya Yang Project manager pembangunan masjid raya baiturrahman Semarang mengatakan,”Acara ini adalah acara CSR Waskita Karya yang sudah digagas sejak dua tahun lalu tapi karena pandemi baru bisa kita laksanakan sekarang.”

Menurutnya di Indonesia terutama di Jawa Tengah banyak sekali tukang-tukang yang bekerja dan belajarnya secara otodidak sehingga problemnya adalah mereka tidak bisa mengupgrade kemampuannya, misalnya dari kenek tidak bisa meningkat menjadi tukang. “Nah karena kebutuhan tukang di Waskita Karya dan di Indonesia masih sangat tinggi maka kami berusaha untuk mengupgrade skill mereka melalui pelatihan para kenek ini agar bisa direkomendasikan melalui pelatihan dan sertifikasi untuk bekerja sebagai tukang yang berkualitas.”

Seperti pada pelatihan kali ini yang mengambil tema desain Interior, ini juga merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek besar seperti proyek IKN dan lainnya yang akan banyak sekali butuh tenaga desain interior. “Karena kita sangat kurang sekali tenaga di bidang interior ini sehingga kali ini kita berikan pelatihan khusus untuk desain interior, diharapkan nantinya pekerjaan ini bisa dikerjakan oleh pekerja kita sendiri tanpa melibatkan pekerja asing.” Ungkap Annas.

Hal ini juga diamini oleh praktisi desain interior Ganang Rosyadi yang juga menjadi salah satu narasumber dalam pelatihan dan sertifikasi tersebut. Ganang mengatakan, “Nantinya kalau kita sudah bisa mencetak pekerja yang memiliki skill bagus tentunya kita akan bisa bersaing dengan pekerja asing dan bisa mengurangi bahkan kita tidak akan lagi memakai tenaga asing dalam proyek-proyek strategis nasional seperti di IKN misalnya bahkan mungkin di proyek-proyek luar negeri yang digarap PT Waskita.” *)

Mari berbagi:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *