KAI Wisata Buka Kembali Destinasi Ruang Bawah Tanah Lawang Sewu

Semarang, Javamedia.id – KAI Wisata menyambut pergantian tahun dengan rangkaian acara bertajuk “Lawang Sewu: Romantic Moment of The Year”. Acara ini dirancang khusus untuk menghidupkan nuansa sejarah dan budaya, serta memadukan hiburan dan kuliner, memberikan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung.
Direktur Operasi KAI Wisata, Wawan Ariyanto menyampaikan bahwa selama libur Nataru tercatat kurang lebih lima ribu pengunjung datang ke Lawang Sewu setiap harinya. Khusus pada malam pergantian tahun kali ini Lawang Sewu dibuka hingga pukul 02.00 WIB. Berbagai cara digelar dari nonton film klasik, live Performance hingga perayaan tahun baru dengan pesta kembang api.
“Ini adalah kedua kalinya kami buka sampai lebih dari jam 00.00. Tahun lalu juga kami adakan pesta kembang api, tahun ini juga nanti sampai jam 02.00,” ungkap Wawan.

Pengunjung antri membeli tiket untuk masuk ke ruang bawah tanah Lawang Sewu
Yang baru dan menantang adalah dibukanya kembali wisata ruang bawah tanah. Wisata ruang bawah tanah ini menawarkan pengalaman unik dengan melintasi koridor-koridor bawah tanah yang dingin dan gelap. Pengunjung dapat menikmati arsitektur khas kolonial dan mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Ruang atau bungker bawah tanah menjadi magnet bagi pengunjung karena banyak yang penasaran melihat apa saja yang ada di bawah tanah Lawang Sewu.
“Setelah kita buka bungker rata-rata sehari paling sepi juga diatas 300-400 pengunjung masuk,” Ungkap Wawan.
Sebenarnya bungker bawah tanah ini berfungsi sebagai pendingin gedung atau Air Conditioner alami. Pasalnya di bunker tersebut terdapat aliran air, yang merupakan cara orang jaman dulu untuk mendinginkan sebuah bangunan secara alami.
“Orang menebak-nebak kalau dulu tempat tahanan jaman penjajah. Sebenarnya di dalam itu kan ada air itu sebagai AC alami agar gedung ini sejuk. Kalau soal katanya dulu penjara bawah tanah itu Allahua’lam ya,” katanya.
KAI Wisata mencatat perbedaan jumlah pengunjung tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu, malam pergantian tahun jatuh pada akhir pekan, sementara tahun ini bertepatan dengan hari kerja. Meski begitu, antusiasme tetap tinggi, terutama karena momentum libur sekolah dan keberagaman acara yang disajikan.
KAI Wisata berharap Lawang Sewu terus menjadi ikon pariwisata nasional yang mendunia. “Kami berharap Lawang Sewu tetap menjadi destinasi favorit masyarakat, sekaligus berkontribusi terhadap perekonomian lokal dengan melibatkan UMKM. Semangat pelestarian dan inovasi akan terus kami jaga agar Lawang Sewu tidak hanya menyimpan sejarah, tetapi juga menjadi ruang kebersamaan dan inspirasi,” tutup Wawan Ariyanto. (Psw)