Kupuku Indonesia Bangun Kerjasama dan Kolaborasi Lintas Agama di Bidang Pendidikan
Magelang, Javamedia – Yayasan Hati Suci melalui Kupuku Indonesia bersama dua Yayasan Pendidikan yaitu Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Banyuwangi dan Yayasan Karmel Keuskupan Malang pada tanggal 24 Agustus 2022 di Banyuwangi telah mencanangkan komitmen untuk melakukan Program Kerjasama Lintas Agama di Bidang Pendidikan.
Komitmen tersebut direalisasikan dengan rangkaian pelatihan tentang pemanfaatan Artificial Intelligent yang meringankan kerja guru-guru jenjang SMP dan SMA dari kedua Yayasan Pendidikan tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan program live in dan studi banding di SD Kanisius Kenalan, Magelang, selama 5 hari.
Pada program live in dan studi banding ini melibatkan 28 perwakilan orang tua, kepala sekolah, guru dan siswa kelas 4-6 SD. Tujuan program selama 5 hari ini adalah untuk mendapatkan pengalaman dengan belajar dan berkegiatan bersama yang sejalan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Implementasi Kurikulum Merdeka. Harapannya pengalaman ini direnungkan dan diadopsi oleh para perwakilan serta dapat diaplikasikan dengan penyesuaian di sekolah-sekolah masing-masing.
Selama program live in di SD Kanisius Kenalan, para peserta mengikuti kegiatan para siswa SD Kanisius Kenalan, seperti remen peken (suka ke pasar atau berjualan produk hasil karya para siswa di pasar). tilik belik ( menengok sumber air,mengenal kondisi lingkungan nya) dan topso (tengok orang sakit dan jompo yang mengajarkan rasa kemanusiaan kepada kawan, sahabat termasuk orang tua),” katanya.
Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Banyuwangi Zaki Al Mubarok mengatakan, setelah mengikuti live in selama lima hari di SD Kanisius Kenalan, Borobudur, pihaknya akan menerapkan beberapa program yang telah dilaksanakan di SD Kanisius Kenalan tersebut. Yakni, program tilik belik dan iklim demokrasi, yakni menyampaikan pendapatnya tanpa mengurangi rasa hormatnya kepada guru. “Kami ingin lebih banyak siswa di Lembaga Pendidikan Maarif NU Banyuwangi yang berekpresi dan memisahkan mana yang tawadhuk dan mana yang percaya diri,”kata Zaki
“Yayasan Hati Suci yang telah berdiri sejak tahun 1914 telah berkontribusi secara nyata dalam memutus rantai kemiskinan dalam satu generasi, serta meluncurkan berbagai inisiatif yang memberikan dampak nyata pada pendidikan. Melalui Kupuku Indonesia, Yayasan Hati Suci memperluas jangkauan dampak secara nasional, dengan menjangkau ribuan sekolah, puluhan ribu orang tua dan ratusan ribu peserta didik. Semangat kami adalah mewujudkan kasih, harapan dan masa depan bagi banyak orang dengan dampak yang merata dan signifikan,” ujar Ir. Joseph Dharmabrata, Ketua Dewan Pembina Yayasan Hati Suci.
Yayasan Hati Suci bersama Kupuku Indonesia percaya bahwa SDM Unggul akan menjadi kunci bagi masa depan yang lebih berkelanjutan karena akan berkontribusi pada kemajuan masyarakat Indonesia yang sejalan dengan prinsip-prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan/SDGs.
“Kami percaya bahwa dengan mengintegrasikan SDGs di dalam pembelajaran sejak dini adalah kunci dalam membangun masa depan yang lebih baik. Melalui kolaborasi yang terbangun di dalam Program Kerjasama Lintas Agama di Bidang Pendidikan ini, kami berupaya untuk membangun iklim dan ekosistem pendidikan yang nyaman, aman dan menyenangkan untuk anak-anak belajar,” komitmen Satrio Anindito, Acting CEO KUPUKU Indonesia
Sementara itu Robert Njo, Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan Perhimpunan INTI (Indonesia-Tionghoa) mengatakan bahwa Program Kerjasama Lintas Agama di Bidang Pendidikan ini memiliki misi pendidikan transformatif, sehingga dapat meminimalisir kesenjangan sosial dan tercipta kesejahteraan sosial yang merata dan inklusif. “INTI yang memiliki jaringan 90 cabang di seluruh Indonesia akan berupaya mendukung pengembangan dari program ini”, ungkapnya.
Dr. Dwi Ilham Rahardjo, M.Pd., Dewan Pakar dan Pendamping Program (Widyaprada BBPMP Provinsi Jawa Timur),mengungkapkan, “Di tengah krisis pembelajaran yang dihadapi, konsep Merdeka Belajar menjadi semakin relevan. Sebagai solusi untuk mengatasi tantangan tersebut, bentuk kegiatan kokurikuler di SD Kanisius Kenalan, memberikan inspirasi dalam memajukan sistem Pendidikan yang mengakselerasi pembentukan SDM Unggul di Indonesia.”
Rangkaian kegiatan ini menjadi awal dari Program Kerjasama Lintas Agama di Bidang Pendidikan yang ke depannya diharapankan setelah 28 perwakilan ini mengalami bersama dan merenungkan proses pembelajaran selama 21-25 Agustus, mereka dapat meneruskan ke 621 sekolah di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Banyuwangi dan 59 sekolah di Yayasan Karmel Keuskupan Malang. (Psw)