Pj Gubernur Minta Perbedaan Harga Beras Medium dan Premium Dipantau
Semarang, Javamedia.id – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Nana Sudjana AS, MM, meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengecek terjadinya perbedaan harga beras kualitas medium dan premium yang cukup tinggi di lima kabupaten/ kota di Jawa Tengah. Permintaan ini disampaikan saat menghadiri High Level Meeting TPID, Selasa (19/09/2023) di Kantor Bank Indonesia.
Nana menuturkan, berdasarkan data Sistem Pemantauan dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), harga rata-rata beras medium per 15 September 2023 di Jateng Rp 12.679/ kg. Namun di Kota Tegal, Kota Magelang, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Kendal mencapai Rp 13.500/ kg. Sementara di Kabupaten Temanggung Rp 13.333/ kg.
Untuk beras kualitas premium, harga rata-ratanya Rp 14.011/ kg. Tetapi di Kota Tegal dan Kabupaten Boyolali, harga per kilogram di angka Rp 15.000. Harga beras kualitas premium di Kabupaten Purworejo Rp 14.833/ kg, Kabupaten Cilacap Rp 14.750/ kg dan Kota Surakarta Rp 14.667/ kg.
“Ini menjadi sasaran kita. Saya minta, di sinilah kebersamaan kita. Ini kenapa di Kendal, Magelang, Brebes ini dan Temanggung tinggi, yang lain di wilayah kita, masih bisa rendah. Nah saya minta ini untuk satgas pangan mungkin nanti dari Polda, kemudian saya minta dari Dinas Ketahanan Pangan, coba ini dievaluasi betul, dianalisa,” tuturnya.
Semua yang tergabung dalam TPID harus optimal dalam menurunkan inflasi, lanjutnya. Ia meminta tidak cukup hanya mengamati, tetapi mesti mengambil langkah nyata.
“Saya minta betul-betul kita lakukan program, kita turun ke lapangan untuk mengecek. Kita harapkan, keberadaan kita adalah saat ini jelas, tim TPID itu untuk bagaimana menurunkan inflasi ini,” tandasnya.
Terkait ketersediaan beras, Nana menambahkan, Bulog Kanwil Jateng terus melakukan percepatan penambahan pasokan beras. Pada Desember 2023 nanti, diperkirakan masih ada sisa stok sebesar 96 ribu ton.
Sementara Cadangan Beras Pemerintah Provinsi (CBPP) Jawa Tengah, posisi September 2023 ini sebesar 150 ton setara beras, yang siap didayagunakan untuk mengatasi kekurangan pangan masyarakat.
Dalam mendistribusikan beras ke masyarakat, Nana berpesan supaya antara Bulog dan Dinas Ketahanan Pangan saling bekerja sama dan berkoordinasi. Tujuannya, agar tidak ada penumpukan dalam mendistribusikan bantuan beras. **